ONLINE177 – Dokter Gigi IPB Ungkap Cara Gunakan Obat Kumur agar Tak Sia-Sia

Ilustrasi Obat Kumur

Liputan6.com, Jakarta – Obat kumur kerap dianggap sebagai pelengkap dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Padahal, jika digunakan dengan cara yang benar, obat kumur dapat memberikan perlindungan tambahan yang signifikan. 

Kepala Unit Kesehatan IPB University, drg Titik Nurhayati, menjelaskan pentingnya penggunaan obat kumur yang tepat agar manfaatnya tidak sia-sia.

Bagaimana Cara Penggunaan Obat Kumur?

Menurut drg Titik, kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggunakan obat kumur langsung setelah menyikat gigi. 

Padahal, cara pakai obat kumur yang seperti ini justru bisa mengurangi efektivitas fluoride yang terkandung dalam pasta gigi.

“Obat kumur sebaiknya tidak digunakan langsung setelah menyikat gigi agar efektivitas fluoride dalam pasta gigi tidak berkurang,” kata drg Titik Nurhayati, dikutip dari ipb.ac.id pada Kamis, 12 Juni 2025. 

Dia menyarankan agar pengguna menunggu sekitar 20 s.d 30 menit setelah menyikat gigi sebelum berkumur dengan obat kumur. Hal ini memberi waktu bagi fluoride untuk bekerja memperkuat enamel gigi.


2 dari 4 halaman

Durasi dan Dosis Obat Kumur

drg Titik juga mengingatkan bahwa penggunaan obat kumur harus mengikuti aturan pakai. Hindari berkumur terlalu singkat atau terlalu lama.

“Saat berkumur, lakukan selama 30 detik dan jangan menelan cairan obat kumur,” tegasnya.

Kebanyakan produk obat kumur menyarankan penggunaan satu kali takaran tutup botol, dan cukup digunakan sekali atau dua kali sehari, tergantung kebutuhan.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Obat Kumur dan Fungsinya

Ada berbagai jenis obat kumur yang tersedia di pasaran dan masing-masing memiliki fungsi khusus. Pemilihan jenis obat kumur sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan mulut. 

1. Obat Kumur Fluoride

 Bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang dengan memperkuat enamel. Sangat direkomendasikan bagi penderita xerostomia atau mulut kering.

2. Obat Kumur untuk Peradangan Gusi

Mengandung antiseptik seperti chlorhexidine yang efektif mengurangi peradangan dan pendarahan gusi. Namun, tidak disarankan untuk pemakaian jangka panjang dan harus sesuai anjuran dokter.

3. Obat Kumur Pemutih

Mengandung hidrogen peroksida, efektif untuk memutihkan gigi tetapi harus digunakan di bawah pengawasan dokter gigi karena kandungannya bersifat oksidatif.

4. Obat Kumur Anti-Plak

Mengandung cetylpyridinium chloride yang efektif mengurangi plak dengan efek samping minimal.

“Pemilihan obat kumur sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan individu, seperti mengatasi gigi berlubang, peradangan gusi, memutihkan gigi, atau menghilangkan plak,” ujar drg Titik.

4 dari 4 halaman

Jangan Lupakan Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi

Meski penggunaan obat kumur membantu menjaga kebersihan mulut, drg Titik menegaskan bahwa pemeriksaan rutin ke dokter gigi tetap sangat penting.

“Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali merupakan langkah yang sangat dianjurkan,” ujarnya. 

Pemeriksaan ini membantu mendeteksi masalah sejak dini seperti gigi berlubang, karang gigi, dan gangguan gusi, yang mungkin tidak terlihat hanya dengan menyikat gigi dan berkumur. 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *