Liputan6.com, Jakarta – Ciri-ciri kulit rusak akibat sinar ultraviolet (UV) penting dikenali sejak dini agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Meskipun paparan sinar UV dari matahari memiliki manfaat, seperti membantu pembentukan vitamin D, paparan berlebihan justru bisa merusak struktur dan fungsi kulit.
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki intensitas sinar UV yang tinggi sepanjang tahun. Hal ini membuat risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami sejumlah ciri kerusakan kulit akibat sinar UV serta cara mengatasinya sebelum berdampak lebih parah, seperti kanker kulit.
Apa yang Terjadi Jika Kulit Terkena Sinar UV?
Berikut ini beberapa tanda umum bahwa kulit Anda mungkin telah mengalami kerusakan akibat paparan sinar UV secara terus-menerus:
1. Kulit Tampak Kemerahan dan Terbakar
Sunburn atau kulit terbakar adalah gejala paling umum dari paparan UVB berlebih. Kulit akan tampak merah, terasa perih, dan panas saat disentuh. Dalam kondisi parah, kulit bisa melepuh atau mengelupas.
2. Munculnya Bercak Gelap atau Hiperpigmentasi
Sinar UV merangsang produksi melanin secara berlebihan sehingga menyebabkan munculnya bercak gelap di wajah atau bagian tubuh lainnya.
Kondisi ini dikenal dengan hiperpigmentasi dan membuat warna kulit tampak tidak merata.
3. Muncul Garis Halus dan Keriput
Radiasi UVA menembus lapisan dermis kulit dan merusak kolagen serta elastin. Akibatnya, kulit akan mengalami penuaan dini seperti munculnya garis halus, keriput, dan kulit menjadi kendur meski usia masih muda.
4. Tekstur Kulit Kasar dan Kusam
Kerusakan sel-sel kulit akibat sinar UV membuat kulit kehilangan kelembapan alaminya. Ini menyebabkan kulit menjadi kasar, bersisik, dan tampak kusam.
5. Timbulnya Bintik-Bintik atau Lesi Kulit
Ciri lain dari kerusakan jangka panjang adalah munculnya bintik-bintik (freckles), lentigo (age spots), atau bahkan lesi pra-kanker seperti aktinik keratosis yang tampak seperti bercak kasar berwarna merah atau cokelat.
Cara Mengatasi dan Mencegah Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV
… Selengkapnya
Untuk mengurangi dampak negatif sinar UV, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Pilih tabir surya dengan SPF minimal 30 dan PA+++ untuk perlindungan dari UVA dan UVB. Oleskan 15 s.d 30 menit sebelum keluar rumah dan ulangi setiap 2 jam atau setelah berenang atau berkeringat.
“Tabir surya adalah garis pertahanan pertama terhadap radiasi sinar UV. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap pemakaiannya hanya untuk ke pantai,” kata dr. Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika RS Pondok Indah – Bintaro Jaya
2. Lindungi Kulit dengan Pakaian Tertutup
Gunakan baju berlengan panjang, celana panjang, topi lebar, dan kacamata hitam saat berada di luar ruangan, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore saat radiasi UV mencapai puncaknya.
3. Gunakan Skincare dengan Antioksidan
Pilih produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C, E, niacinamide, atau ferulic acid. Bahan-bahan ini membantu memperbaiki sel kulit yang rusak dan melindungi dari radikal bebas.
4. Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan
Perbanyak konsumsi buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi, serta sayuran hijau dan biji-bijian. Antioksidan dari makanan membantu memperkuat perlindungan kulit dari dalam.
5. Konsultasi dengan Dokter Kulit
Jika muncul bercak mencurigakan, perubahan warna kulit, atau lesi yang tidak kunjung sembuh, segera periksa ke dokter spesialis kulit. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius.
“Setiap perubahan pada kulit yang menetap lebih dari dua minggu sebaiknya diperiksakan. Jangan tunggu sampai parah,” ujar dr. Tania.