ONLINE177 – Cegah Narkoba Mulai dari Rumah, Begini Jurus Kemendukbangga/BKKBN Perkuat Peran Keluarga

Ilustrasi pemakai narkoba jenis sabu (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta – Di tengah upaya keras berbagai pihak menanggulangi penyalahgunaan narkoba di Indonesia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengambil peran yang unik namun signifikan: membangun pertahanan dari dalam, yakni lewat keluarga dan komunitas.

Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara per 24 Januari 2025, tercatat 186 orang terindikasi menyalahgunakan narkoba, dua di antaranya dalam kondisi bahaya. Angka ini menjadi latar belakang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanganan.

Meski bukan lembaga utama dalam penanganan kasus narkoba, Kemendukbangga memposisikan diri sebagai garda terdepan dalam upaya preventif.

“Kami bekerja untuk membangun keluarga dan masyarakat yang resilien terhadap pengaruh negatif seperti narkoba, serta mendukung reintegrasi sosial pengguna yang telah direhabilitasi,” jelas Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, dr. Jeanny Yola Winokan, MAP, saat memberikan materi dalam rapat koordinasi Program Pencegahan Narkoba bagi Keluarga di Manado, Selasa (10/6/2025).

Ketahanan Keluarga Jadi Pilar Utama

Salah satu pendekatan kunci yang dikembangkan Kemendukbangga adalah penguatan ketahanan keluarga. Melalui program seperti Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Balita (BKB), pemerintah membekali keluarga dengan kemampuan berkomunikasi yang efektif dan dukungan psikososial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

“Program ini bertujuan memperkuat komunikasi keluarga dan mencegah perilaku berisiko, termasuk penyalahgunaan narkoba,” jelas Jeanny.

Selain itu, peran aktif kader keluarga berencana juga dimanfaatkan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat, baik di tingkat desa, sekolah, maupun kelompok komunitas. Penyuluhan ini tak hanya menyentuh aspek bahaya narkoba, tetapi juga membahas pentingnya membangun hubungan sehat dalam keluarga dan mendampingi anak-anak di masa tumbuh kembangnya.

 


2 dari 3 halaman

Sinergi Lintas Sektor dan Dukungan Rehabilitasi

Upaya Kemendukbangga tak berhenti pada edukasi semata. Kolaborasi aktif dengan berbagai instansi seperti BNN, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan aparat penegak hukum untuk mendukung proses rehabilitasi pengguna narkoba turut dilakukan.

Melalui program rehabilitasi berbasis keluarga dan komunitas, Kemendukbangga memberikan pendampingan yang berkelanjutan kepada keluarga pengguna agar mereka mampu menjadi tempat pemulihan yang sehat dan tidak kembali pada lingkungan yang mendukung penyalahgunaan.

“Melalui sinergi antar-instansi dan masyarakat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat ketahanan keluarga serta menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba,” tutur Jeanny.

Langkah konkret lainnya adalah pelatihan keterampilan pasca-rehabilitasi untuk mendukung reintegrasi sosial pengguna, serta memperkuat peran keluarga dalam mendampingi proses pemulihan secara psikologis dan sosial.

 

3 dari 3 halaman

GenRe: Membangun Generasi Tangguh dan Berdaya

 

Tak kalah penting, Kemendukbangga juga menyasar kalangan remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Program ini dirancang untuk membentuk karakter remaja yang kuat dan memiliki daya tahan terhadap pengaruh negatif, termasuk narkoba.

Di dalamnya, remaja mendapatkan pelatihan life skills, penguatan kepercayaan diri, hingga pendidikan kesehatan reproduksi. Lewat pelatihan ini, mereka didorong untuk mengenali potensi diri, membangun tujuan hidup, dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan sehat.

Program GenRe dan PIK-R telah digulirkan di 15 kabupaten/kota dan terbukti menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan ketahanan keluarga sekaligus memberikan alternatif kegiatan positif bagi anak muda.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *