ONLINE177 – Menuju Zero Stunting, Kolaborasi Warga dan Lembaga di Banyuwangi Terus Menguat

Selain nutrisi terpenuhi, imunisasi merupakan salah satu aspek penting guna mencegah stunting. (Foto Dok PNM)

Liputan6.com, Banyuwangi Upaya pencegahan stunting di Banyuwangi, Jawa Timur terus diperkuat lewat kolaborasi berbagai pihak dan aksi.  Seperti pemberian edukasi gizi, layanan imunisasi, dan dukungan nutrisi bagi ibu hamil dan balita merupakan aspek penting dalam menekan angka stunting.

Belum lama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Banyuwangi berkolaborasi dengan tiga puskesmas dalam mencegah stunting. Program sosial bertajuk Aksi PNM Cegah Stunting dan Imunisasi Gratis, digelar di delapan titik lokasi yang bekerja sama dengan Puskesmas Genteng Kulon, Puskesmas Singojuruh, dan Puskesma Gitik.

Lebih dari 150 orang yang terdiri dari nasabah PNM dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat untuk mendukung target Banyuwangi menuju zero stunting.

Tenaga penyuluh dari tiga puskesmas tersebut memberikan edukasi gizi kepada para ibu hamil dan balita. Seperti diketahui gizi yang terpenuhi merupakan salah satu kunci agar anak tidak stunting. Namun, tidak semua masyarakat tahu gizi seperti apa yang perlu dipenuhi ibu hamil dan balita sehat. 

“Aksi ini adalah bentuk nyata azas manfaat PNM dalam mendampingi lahirnya generasi emas. Selain dukungan usaha, kami juga hadir untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya preventif seperti pencegahan stunting,” kata Pemimpin Cabang PNM Banyuwangi Sugiyati Nurul Handayani dalam keterangan tertulis. 


2 dari 4 halaman

Edukasi Gizi dan Pencegahan Stunting, Misi Pemberdayaan Holistik

Nurul mengungkapkan bahwa edukasi gizi dan pencegahan stunting investasi sosial jangka panjang dalam membangun keluarga sehat, anak-anak cerdas, dan masyarakat mandiri.

“Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, PNM terus berkomitmen jadi mitra pemberdayaan yang tak hanya menguatkan ekonomi, tetapi juga menciptakan dampak sosial bagi masyarakat yang lebih sehat dan berdaya,” kata Nurul.

Turut serta dalam program tersebut, Komandan Rayon Militer 0852/04 Genteng Sutoyo mengatakan agar aksi seperti dari PNM terus berlanjut makin banyak mencetak anak-anak sehat.

Kepala Puskesmas Genteng Kulon Suroso juga memberikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin. “Pencegahan stunting butuh super tim. Dengan kebersamaan, target Banyuwangi zero stunting bukan hal mustahil,” kata Suroso.

3 dari 4 halaman

Angka Stunting di Indonesia: 19,8 Persen

Angka stunting di Indonesia kini sudah di bawah 20 persen, tepat 19,8 persen. Hal ini diungkap dalam hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024  yang dilakukan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Meski begitu angka 19,8 persen masih jauh dari target Indonesia pada 2029 yakni 14,2 persen. Ini artinya stunting masih menjadi pekerjaan bersama demi bisa menurunkan 7,3 persen lagi.

“Target ini tidak mudah, tapi cukup menantang untuk dikejar,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Gedung Kemenkes, Senin (26/5/2025).

 

4 dari 4 halaman

Jawa Timur Masuk Provinsi dengan Jumlah Stunting Besar

Bila menilik data SSGI 2024, Jawa Timur masuk dalam enam provinsi dengan jumlah kasus stunting yang tinggi. Berdasarkan data itu, ada 430.780 balita stunting di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut. 

Berikut rincian enam provinsi dengan angka stunting yang tinggi pada 2024:

  • Jawa Barat (638.000 balita)
  • Jawa Tengah (485.893 balita)
  • Jawa Timur (430.780 balita)
  • Sumatera Utara (316.456 balita)
  • Nusa Tenggara Timur (214.143 balita), dan
  • Banten (209.600 balita).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *