Liputan6.com, Jakarta Obat kolesterol golongan statin disarankan untuk dikonsumsi pada malam hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa demikian?
Konsumsi obat kolesterol statin di malam hari berkaitan erat dengan ritme sirkadian tubuh dalam memproduksi kolesterol. Selain itu, efisiensi kerja statin juga menjadi pertimbangan utama. Beberapa penelitian pun mendukung efektivitas konsumsi statin di malam hari.
Dokter spesialis penyakit dalam dari RS EMC Cikarang, Angie Shabira Permata H, mengungkapkan obat golongann statin direkomendasikan diminum malam hari, antara pukul 19.00 hingga 21.00 atau menjelang tidur.
Alasannya, produksi kolesterol dalam tubuh lebih aktif pada malam hari, sehingga konsumsi statin di waktu ini lebih efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Konsumsi obat statin sesuai resep dokter tidak hanya berfungsi untuk menurunkan kolesterol jahat, tapi juga untuk stabilisasi plak sehingga terhindar dari penyumbatan pembuluh darah dan serangan jantung seperti disampaikan dr. Rony M. Santoso, SpJP(K) dari RS EMC Alam Sutera.
Konsultasi dengan Dokter itu Penting
Meskipun terdapat rekomendasi umum untuk mengonsumsi statin di malam hari, waktu konsumsi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada jenis statin dan kondisi pasien.
Maka dari itu pastikan tidak asal-asalan makan statin apalagi mengonsumsi tanpa resep dokter. Pastikan mengonsumsi obat golongan statin sesuai resep dokter seperti disampaikan Medical Director Klinik Sirka, dokter Levina Avissa/
“Sangat penting untuk selalu menggunakan obat dengan prinsip yang tepat dan dengan rekomendasi dokter, agar penggunaannya sesuai dengan kebutuhan orang tersebut,” kata Levina dalam pesan tertulis ke Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Bahaya Konsumsi Obat Golongan Statin Tanpa Resep Dokter
… Selengkapnya
Levina mengungkapkan konsumsi obat kolesterol golongan statin tanpa pengawasan dokter dapat menimbulkan beberapa bahaya, antara lain:
1. Efek samping yang tidak terkontrol
Efek samping obat seperti simvastatin dapat menyebabkan nyeri otot kerusakan hati, dan gangguan pencernaan. Tanpa pengawasan medis, efek samping ini mungkin tidak dapat ditangani dengan tepat.
2. Interaksi obat
Obat golongan statin dapat berinteraksi dengan obat lain yang mungkin sedang dikonsumsi oleh pasien, yang dapat meningkatkan resiko efek samping atau sebaliknya mengurangi efektivitas dari simvastatin itu sendiri.
3. Overmedikasi atau dosis yang salah
Tanpa rekomendasi dokter, ada resiko penggunaan obat dengan dosis yang terlalu tinggi/ terlalu rendah yang tentu saja membahayakan pasien.