Liputan6.com, Jakarta Memulai diet seringkali dianggap sebagai tantangan besar, terutama bagi pemula. Banyak yang merasa kesulitan menentukan langkah awal dan bagaimana menjalaninya secara konsisten.
Kunci sukses memulai diet bukan hanya tentang menurunkan berat badan secara cepat, melainkan tentang perubahan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.
Dokter spesialis gizi klinik, Mulianah Daya, menjelaskan pentingnya personalized nutrition atau nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
“No one’s fit for all,” kata Mulianah.
Wanita yang praktik di Siloam Hospitals Lippo Village mengatakan bahwa personalized nutrition adalah konsep diet yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing orang.
Mulianah berbagi panduan praktis tentang cara memulai diet yang baik berdasarkan kondisi tubuh setiap individu yakni:
1. Pemeriksaan Status Gizi
Sebelum menentukan diet, mulai dengan screening status gizi untuk mengetahui kebutuhan nutrisi yang spesifik.
Tahap ini mencakup pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT), yang berfungsi mengukur apakah seseorang memiliki berat badan ideal atau perlu menurunkan berat badan.
Cara menghitung IMT cukup sederhana. IMT didapatkan dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Misalnya, jika seseorang memiliki berat badan 60 kg dan tinggi 1,7 meter, perhitungannya adalah 60 dibagi (1,7 x 1,7).
Hasil IMT
Hasil IMT ini kemudian dapat dikategorikan:
- Normal: IMT antara 18,5 hingga 22,9
- Berat badan lebih: IMT antara 23 hingga 24,9
- Obesitas: IMT di atas 25
Semakin tinggi angka obesitas, semakin besar pula risiko seseorang terhadap sindrom metabolik, yaitu gangguan metabolisme yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.
2. Pemeriksaan Komposisi Tubuh
Selanjutnya, pemeriksaan komposisi tubuh juga penting untuk mengidentifikasi distribusi lemak dalam tubuh.
Seseorang bisa saja memiliki berat badan yang normal tetapi menyimpan lemak berlebih di area perut, yang dikenal sebagai visceral obesity atau obesitas visceral.
Jenis lemak ini berbahaya karena letaknya yang dekat dengan organ vital, sehingga berpotensi meningkatkan risiko penyakit metabolik.
Dengan mengetahui komposisi tubuh secara lebih mendalam, seseorang bisa menyesuaikan diet untuk mengurangi lemak yang tidak terlihat tetapi berdampak besar terhadap kesehatan.
Konsultasi dengan Pakar Gizi
Mengingat tiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda maka penting berkonsultasi dengan ahili. Dalam konsultasi, biasanya dilakukan pemeriksaan detail dan penyesuaian menu yang dirancang khusus.
“Untuk menjelaskan ini semua, dibutuhkan sesi konsultasi yang cukup panjang,” katanya.
Sesi ini membantu agar diet yang diterapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan kesehatan pasien.
… Selengkapnya