By admin :strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5234053/original/046364200_1748333076-cathryn-lavery-fMD_Cru6OTk-unsplash.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Dalam dunia psikologi modern, inner child trauma mulai mendapat perhatian lebih besar. Salah satu pendekatan yang kini kian dilirik untuk menyentuh akar terdalam dari luka tersebut adalah hypnotherapy atau hipnoterapi. Bukan sekadar teknik relaksasi, hipnoterapi dipandang sebagai jembatan menuju pemahaman lebih dalam akan diri sendiri—dengan membuka kembali pintu bawah sadar dan menata ulang ingatan emosional yang terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Pola pikir yang membatasi, emosi yang mudah meledak, atau kesulitan dalam membina hubungan yang sehat bisa jadi merupakan bentuk trauma psikologi masa kecil yang juga dikenal sebagai trauma inner child. Luka batin di masa kecil yang tak pernah tersentuh meninggalkan trauma yang terpendam.
“Banyak orang tidak sadar bahwa respons emosional mereka hari ini terbentuk dari pola yang dibangun sejak kecil. Ketika luka masa kecil itu tidak disadari, ia menjadi penghalang yang terus berulang,” ungkap praktisi hipnoterapi Calvino Samudra, C.H., C.Ht., C.Pd., IBH C.I., C.M.NLP., C.BA. dalam sesi edukasi publik yang digelar oleh ekosistem future learning ELHUB yang menggabungkan antara ilmu, teknologi, dan pengembangan diri baru-baru ini.
Bukan Menghapus, Tapi Berdamai
Hipnoterapi bekerja dengan cara membawa seseorang dalam kondisi trance ringan—bukan tidur, tapi keadaan ketika pikiran sadar menjadi tenang dan terbuka terhadap sugesti positif. Dalam kondisi ini, individu dapat mengakses memori yang selama ini tersimpan di alam bawah sadar, memproses ulang luka emosional, dan memaknainya dari sudut pandang yang lebih dewasa.
“Tujuannya bukan untuk menghapus masa lalu, tapi untuk berdamai dengan peristiwa masa lalu serta memulihkan mental pribadi masa kini, agar kita tidak lagi dikendalikan oleh trauma, melainkan belajar dari peristiwa yang telah kita alami,” jelas Calvino yang telah berpraktik selama lebih dari 15 tahun.
Pelajaran di Setiap Peristiwa
Lebih lanjut, ia menambahkan, “Setiap peristiwa selalu ada pengalaman yang dipetik. Pengalaman yang baik jika dimaknai dengan bijak, serta pengalaman yang buruk jika dimaknai dengan rasa sakit hati dalam menyikapi sebuah peristiwa.”
Melalui metode yang terstruktur dan berbasis relaksasi dalam, hypnotherapy terbukti membantu menurunkan kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, hingga memperbaiki kualitas hubungan interpersonal. Proses ini membuka ruang bagi individu untuk menumbuhkan kembali empati terhadap diri sendiri, yang kerap hilang saat luka lama tak kunjung pulih.
Langkah Dasar Pulihkan Diri
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5234054/original/070105900_1748333076-Liputan_6.jpg)
… Selengkapnya
Menurut Calvino, proses penyembuhan tidak harus dimulai dengan langkah besar. Ada beberapa pendekatan sederhana yang bisa menjadi pintu masuk dalam memahami dan memulihkan inner child:
Sadari dan Akui Luka Masa Kecil
“Menyadari bahwa luka itu ada, bukan menyangkalnya. Tanyakan pada diri: ‘Apa bagian dari masa kecilku yang masih menyakitkan hingga saat ini?’”
Kenali Inner Child dalam Dirimu
Bayangkan dirimu saat kecil. Lihat usianya, rasanya, dan coba ajak ia berbicara dalam hati. Ini adalah bentuk koneksi awal yang menyentuh keintiman terdalam dengan diri sendiri.
Tuliskan Cerita Luka Tersebut
Menulis jurnal atau mencurahkan isi hati kepada terapis adalah cara sehat untuk mengurai dan melepaskan emosi yang terpendam.
Yang penting, tegas Calvino, adalah kesediaan untuk menghadapi rasa sakit secara sadar. “Pemulihan bukan tentang melupakan, tetapi tentang berdamai dan memilih untuk melangkah dengan cara yang lebih sehat.”
Menjadi Pahlawan bagi Diri Sendiri
Salah satu pesan paling kuat dari sesi edukasi yang dibawakan Calvino dalam sesi program belajar ELHUB adalah pentingnya self-compassion. Ia mengajak setiap individu untuk mulai berpikir positif, dan tidak membiarkan “sampah emosional” terus bersarang dalam pikiran.
“Ini saat yang tepat untuk Anda mempersilahkan diri agar dapat berpikir positif dan membuang semua pemikiran negatif dalam pikiran kita. Kita tidak perlu menyimpan sampah dalam pikiran kita. Jadilah pahlawan untuk diri Anda sendiri dan rasakan harmoni kehidupan,” ujar Calvino.