ONLINE177 – Kenali Penanganan Pengapuran Sendi dengan Stem Cell, Apa Bedanya dengan Secretome?

Pengapuran Sendi Bisa Ditangani dengn Stem Cell, Bagaimana Caranya?

Liputan6.com, Jakarta – Osteoarthritis atau pengapuran sendi merupakan salah satu gangguan sendi dan tulang yang paling umum terjadi di Indonesia. Tapi ternyata, pengapuran pada sendi ini bisa diatasi dengan metode stem cell dan secretome.

Seperti diketahui, kondisi pasien yang mengalami pengapuran pada sendi, dapat memicu nyeri dan jika tidak segera diobati, dapat menurunkan mobilitas dan menyebabkan keterbatasan gerak secara signifikan, sehingga menurunkan kualitas hidup penderitanya.

“Sendi yang mengalami pengapuran bisa terlihat bengkak, nyeri, kaku dan sulit digerakkan. Jika dibiarkan, kondisi pengapuran dapat terus memburuk, kalau dibiarkan akan mengalami kerusakan permanen pada sendi,”ujar dr. Paulus Ronald, Sp.OT (K) Hip & Knee, selaku Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Panggul & Lutut di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Kota Tangerang.

Osteoarthritis ini dapat dirasakan bukan hanya pada lutut, tetapi juga pada sendi lain, seperti pinggul, tulang punggung, jari tangan, dan lain sebagainya. Penyakit ini pun dapat memburuk seiring bertambahnya usia pada pasien, makanya dibutuhkan penanganan secepat mungkin.

Bila mengemui gejala seperti rasa nyeri yang meningkat ketika sendi digerakan, tapi bisa membaik ketika beristirahat, kemudian kambuh kembali ketika melakukan gerakan lagi disarankan untuk ke fasilitas kesehatan. 

Sendi membengkak dan terasa panas, kaku, dan sebagainya, segera ke dokter,”ujarnya.


2 dari 3 halaman

Bisa Ditangani dengan Stem Cell dan Secretome

Saat ini, penanganan osteoarthritis bisa dilakukan dengan memanfaatkan metode terkini yakni stem cell serta terapi alternatif secretome. Diketahui terapi stem cell dapat untuk mengatasi osteoarthritis derajat ringan hingga sedang, serta untuk memperbaiki jaringan tubuh. 

“Stem Cell atau sel punca adalah jenis sel khusus yang memiliki dua sifat penting, yaitu mampu membuat lebih banyak sel atau memperbarui diri, dan menjadi sel lain yang melakukan hal berbeda,”katanya.

Sebagai contoh, jika stem cell disuntikkan ke dalam sendi lutut, maka stem cell akan berkembang menjadi sel sendi lutut. Sementara secretome adalah sekumpulan molekul aktif yang dikeluarkan oleh stem cell ke lingkungan di sekitarnya.

“Jadi kalau disederhanakan, stem cell itu mampu membuat sel baru. Sedangkan secretome hanya bisa memperbaiki sel yang sudah ada, tapi tidak bisa membuat yang baru. Karena itu penggunaannya berbeda. Untuk pengapuran atau peradangan ringan pakai secretome, sementara yang lebih berat atau kompleks pakai stem cell,” jelas Erwin Suyanto, Public Relation of Mandaya Hospital Group.

3 dari 3 halaman

Metode yang Tak Butuh Waktu Lama

Pemberian stem cell maupun secretome cukup sederhana dan tidak membutuhkan waktu lama. Dokter hanya perlu menyuntikkan stem cell ataupun secretome ke area sendi yang mengalami pengapuran.

Jumlah stem cell atau secretome yang disuntikkan bervariasi, tergantung dari kondisi pasien. Untuk stem cell, jumlahnya juga akan disesuaikan dengan berat badan pasien. 

“Untuk stem cell yang dibutuhkan dalam sekali perawatan kasus orthopedi sangat bervariasi, biasanya mulai dari 10 juta sel per satu kali suntik, tapi bisa lebih, tergantung berat badan dan kondisi pasien,” papar Erwin.

Sementara untuk secretome, perhitungan dilakukan per vial dan satu kali tindakan biasanya membutuhkan kurang lebih 2 vial.

Kementerian Kesehatan RI pun telah mengesahkan penggunaan terapi stem cell dan secretome di bidang ortopedi dan traumatologi. Bahkan, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1359 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terapi Sel Punca di Bidang Ortopedi dan Traumatologi, terdapat setidaknya 15 kondisi yang bisa ditangani dengan terapi stem cell dan secretome.

 

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *