Liputan6.com, Jakarta – Banjir menerjang beberapa wilayah termasuk Bogor dan Jakarta. Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini soal kenaikan curah hujan sejak 28 Juni dan 3 Juli.
“BMKG telah merilis peringatan dini pada 28 Juni dan 3 Juli, saat itu kami sudah mendeteksi adanya tren peningkatan dinamika atmosfer yang memacu pembentukan awan-awan hujan,” kata Dwikorita dalam temu media secara daring, Senin (7/7/2025).
Pihaknya pun memprediksi bahwa curah hujan ini akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
“Sesuai apa yang diperkirakan di bulan Maret tampaknya musim kemarau benar-benar mundur. Curah hujan sejak Mei 2025 akan terus berlangsung dengan curah hujan di atas normal terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025,” tambahnya.
Dwikorita pun mengingatkan masyarakat untuk waspada karena cuaca ekstrem masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia. Khususnya wilayah yang banyak dikunjungi selama libur sekolah serta wilayah padat penduduk dan transportasi.
“Wilayah yang perlu diwaspadai meliputi sebagian Pulau Jawa terutama Jabodetabek, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua,” ujarnya.
Peringatan dini yang disampaikan pada 28 Juni dan 3 Juli terkonfirmasi dengan hujan lebat tiga hari belakangan, yakni pada 4 hingga 6 Juli 2025. Intensitas curah hujannya pun lebat hingga sangat lebat.
“Tanggal 5 Juli 2025, hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari, ini kategori lebat hingga sangat lebat tercatat di wilayah Bogor, Mataram, dan sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan seperti Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai, artinya tidak hanya di Jawa saja.”
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung proyek pembangunan tanggul rob di Muara Angke, Jakarta Utara. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 guna mengatasi banjir rob dan melindungi kawasan pesisir dari dampak perubahan iklim.
Tak Hanya Memicu Banjir
Tak hanya memicu banjir, curah hujan lebat ini juga memicu banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Hujan ekstrem berdampak pada banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hujan lebat juga terjadi di Tangerang dan Jakarta Timur yang mengakibatkan genangan, kerusakan infrastruktur, dan mengganggu aktivitas masyarakat,” jelas Dwikorita.
Sementara, pada 6 Juli 2025, hujan kembali terjadi secara luar di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan intensitas lebih dari 100 mm per hari.
“Bahkan ada yang mencapai lebih dari 150 mm, terutama dari area Puncak (Bogor) artinya ekstrem,” paparnya.
… Selengkapnya