Liputan6.com, Jakarta Kasus hand foot mouth disease (HFMD) yang dikenal juga sebagai flu Singapura, mengalami kenaikan signifikan di Malaysia pada tahun 2025.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Malaysia, hingga pekan epidemiologi ke-17, tercatat 99.601 kasus HFMD, meningkat 266% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat 27.236 kasus. Kasus tersebar di beberapa wilayah seperti Selangor, Johor, Perak, Kelantan hingga Kuala Lumpur.
Negara bagian Johor melaporkan hingga pekan ke-22 tahun 2025 (25-31 Mei) tercatat 17.594 kasus akumulasi dari awal tahun. Paling banyak HFMD di negara bagian ini terjadi pada anak di bawah 6 tahun.
Pada minggu lalu, kasus turun 26,6 persen (1.525 pada minggu sebelumnya menjadi 1.120) tapi penularan masih aktif di seluruh Johor seperti disampaikan Health and Unity Committee Chairman dari Johor, Ling Tian.
Bila dilihat, tren tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 dan 2024.
“Tingkat infeksi yang tinggi di antara anak-anak berusia 6 tahun ke bawah, yang mencakup hampir 79 persen dari semua kasus, sangat memprihatinkan,” kata Ling Tian pada 3 Juni 2025 mengutip The Straits Times.
Kasus di TK hingga Daycare
Ling Tian mengatakan sebagian besar wabah terjadi di pusat perawatan dan pendidikan anak usia dini. Diantaranya di 34 taman kanak-kanak, 27 prasekolah, 20 tempat penitipan anak, serta sekolah dasar.
Mengingat terlihat adanya tren kenaikan kasus flu Singapura Ling mengatakan Departemen Kesehatan Johor mengeluarkan peringatan sejak Maret lalu ke rumah sakit, kantor kesehatan distrik, departemen pendidikan negara bagian, dan lembaga terkait yang berfokus pada anak untuk meningkatkan upaya pencegahan.
“Peringatan tersebut menyerukan pelaporan kasus segera, peningkatan pengawasan klinis, protokol kebersihan yang lebih ketat, dan peningkatan edukasi publik — khususnya di antara operator dan pendidik penitipan anak,” katanya.
Tingkatkan Kebersihan Tangan
Ling Tian juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur, etika batuk yang benar, dan menghindari berbagi barang pribadi.
Ia mengatakan bahwa petugas kesehatan secara aktif mengadakan sesi tatap muka bagi orang tua, wali, dan pendidik anak usia dini untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan respons masyarakat.
“Semua kasus HFMD harus segera dilaporkan ke kantor kesehatan distrik terdekat,” imbuhnya.
Apa Itu Flu Singapura atau HFMD?
Flu Singapura adalah penyakit yang disebakan oleh virus Coxsackievirus (CA16) dan Enterovirus (EV71).
Penularan Flu Singapura terjadi dari kontak orang ke orang melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan feses.
Bukan cuma anak-anak, orang dewasa juga bisa kena Flu Singapura.
Ciri-ciri orang yang terinfeksi virus Flu Singapura biasanya dengan demam, sariawan di mulut, serta ruam dan luka lepuh di kulit terutama pada telapak tangan dan kaki yang muncul setelah 1-2 hari (sesuai namanya Hand Foot Mouth Disease).
Selain itu, orang yang sakit Flu Singapura juga merasakan nyeri saat menelan dan sulit makan.