Liputan6.com, Jakarta – Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) merupakan momen yang paling dinanti sekaligus paling menantang bagi jemaah. Di tengah semangat beribadah yang menggebu, para jemaah dihadapkan pada cuaca ekstrem di Tanah Suci yang suhunya bisa mencapai lebih dari 40°C. Dalam kondisi ini, risiko heat stroke atau serangan panas menjadi ancaman serius yang tak boleh disepelekan.
“Heat stroke merupakan situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat. Heat stroke terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit,” jelas Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Waspadai Gejala Heat Stroke
Menurut Liliek, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan organ vital seperti otak, jantung, ginjal, dan otot.
Adapun gejala heat stroke secara umum meliputi:
- Suhu tubuh sangat tinggi
- Kulit terasa panas, merah, dan kering (atau lembap jika masih berkeringat)
- Sakit kepala berdenyut
- Pusing dan kebingungan
- Mual dan muntah
- Denyut nadi cepat dan kuat
- Hilang kesadaran atau kejang
Cara Mencegah Heat Stroke Selama Armuzna
Agar jemaah tetap sehat dan ibadah berjalan lancar, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Agama mengimbau jemaah untuk menjaga kondisi fisik dan menghindari heat stroke dengan berbagai langkah pencegahan berikut:
1. Hidrasi Maksimal adalah Kunci Utama
Minum air putih secara rutin, jangan tunggu haus. Usahakan minum sedikit demi sedikit setiap 15-20 menit.
- Manfaatkan air zamzam yang tersedia melimpah.
- Rutin konsumsi oralit untuk menggantikan elektrolit tubuh yang hilang.
- Hindari minuman manis dan berkafein seperti teh manis, kopi, atau soda yang bisa mempercepat dehidrasi.
- Selalu bawa botol minum isi ulang ke mana pun pergi.
2. Lindungi Diri dari Paparan Matahari Langsung
- Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau handuk basah (kanebo) di kepala.
- Hindari aktivitas di luar ruangan antara pukul 10.00 hingga 16.00, carilah tempat teduh atau bertenda.
Istirahat Cukup dan Makan Makanan Bergizi
3. Istirahat yang Cukup dan Jangan Memaksakan Diri
- Prioritaskan waktu tidur yang cukup untuk menjaga stamina.
- Kenali batas tubuh. Bila merasa pusing, lelah, atau tak enak badan, segera istirahat.
4. Konsumsi Makanan Bergizi Tepat Waktu
- Makan secara teratur dengan menu bergizi seimbang.
- Perhatikan batas waktu konsumsi makanan yang dibagikan, karena makanan yang sudah kedaluwarsa rentan terkontaminasi.
Tips Dinginkan Tubuh dan Cari Bantuan Jika Alami Gejala
5. Gunakan Teknologi Sederhana untuk Mendinginkan Tubuh
- Gunakan semprotan air berisi air dingin atau air zamzam untuk menyegarkan tubuh.
- Manfaatkan kipas angin genggam atau manual untuk membantu sirkulasi udara.
6. Segera Cari Pertolongan Jika Alami Gejala
- Bila mengalami gejala heat stroke, segera laporkan ke petugas kesehatan.
- Jemaah dengan riwayat penyakit sebaiknya selalu membawa obat-obatan pribadi dalam tas kecil yang dibawa setiap saat.
- Informasikan kondisi kesehatan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan kloter (TKHK).
Kesehatan adalah Kunci Haji yang Khusyuk
Liliek berharap dengan bekal pengetahuan pencegahan heat stroke, para jemaah haji bisa merampungkan rangkaian ibadah dengan aman dan khusyuk.
“Semoga dengan tips-tips mencegah heat stroke ini, para jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” tutup Liliek.