ONLINE177 – Peneliti Ungkap Kaitan Erat antara Penggunaan Media Sosial dengan Gangguan Makan pada Remaja

Peneliti Ungkap Kaitan Erat antara Penggunaan Media Sosial dengan Gangguan Makan pada Remaja

Liputan6.com, Jakarta – Penggunaan media sosial memiliki kaitan erat dengan pola konsumsi makanan dan meningkatnya gangguan makan serta gejala depresi pada remaja Indonesia.

Hal ini diungkap peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kencana Sari. Dia mengungkap bahwa berdasarkan data Global Burden of Disease (GBD) dari WHO (2022), pada tahun 2019, satu dari delapan orang di dunia menderita gangguan kesehatan mental. Sekitar 14 juta kasus gangguan makan secara global, 20 persen di antaranya terjadi pada anak dan remaja.

“Kelompok usia remaja sangat rentan terhadap masalah kesehatan mental, termasuk gangguan makan,” kata Peneliti Ahli Madya, Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi (PRKMG) itu seperti mengutip laman BRIN, Selasa (27/5/2025). 

“Meski kesadaran akan kesehatan mental meningkat, gangguan makan sering kali tidak terdeteksi atau kurang diteliti, padahal dampaknya serius mulai dari gizi kurang hingga obesitas,” tambahnya.

Menurut Kencana, faktor penyebab gangguan makan meliputi psikologis, sosiodemografi, dan lingkungan, tetapi mekanisme pasti (terutama untuk binge eating disorder) masih kompleks dan menjadi tantangan kesehatan masyarakat.

Lebih lanjut, Kencana menjelaskan bahwa berdasarkan klasifikasi International Classification of Diseases 10th Revision (ICD-10) dan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), gangguan makan terdiri dari: