ONLINE177 – Jadi Magnet Nyamuk? Bisa Jadi Kamu Punya Ciri Ini

Nyamuk Berbakteri Wolbachia Tak Hanya Turunkan Kasus Dengue tapi Juga Zika hingga Chikungunya

Liputan6.com, Jakarta Pernah merasa kamu lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain di sekitar? Padahal berada di tempat yang sama tapi nyamuk seperti tak berhenti mengincar kulitmu.

Fenomena ini bukan mitos belaka—nyamuk memang punya preferensi khusus saat memilih “korban” seperti disampaikan pakar entomologi IPB University, Supriyono. Mulai dari aroma tubuh, suhu kulit, bisa memengaruhi daya tarikmu di mata nyamuk.

Berikut ciri orang yang jadi target sasaran nyamuk.

1. Orang yang Lebih Berkeringat

“Nyamuk tertarik pada zat-zat yang dikeluarkan melalui keringat seperti amonia dan asam laktat,” kata Supriyono.

Keringat merupakan hasil dari proses termoregulasi tubuh. Zat-zat sisa metabolisme dalam keringat berfungsi sebagai atraktan atau penarik bagi nyamuk.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang yang mudah berkeringat menjaga kebersihan tubuh dan menggunakan produk penolak nyamuk yang sesuai.

2. Suhu Tubuh yang Hangat

“Selain itu, karbon dioksida (CO₂) dari pernapasan dan suhu tubuh yang hangat juga menjadi faktor penarik,” kata dosen di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University itu mengutip keterangan tertulis.

3. Memakai Pakaian Warna Gelap

“Warna pakaian, terutama yang gelap,” kata Supriyono juga target nyamuk.


2 dari 3 halaman

Mitos, Nyamuk Tidak Suka Orang yang Makan Sayuran Pahit

Ada juga yang mengatakan nyamuk tidak suka menggigit orang yang suka makan sayuran pahit seperti pare dan daun pepaya. Disebut-sebut bikin darah jadi pahit dan nyamuk tidak suka. Namun, Supriyono menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar. Hal yang sama berlaku untuk kepercayaan bahwa makanan manis membuat darah lebih disukai nyamuk.

“Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan nyamuk memilih manusia berdasarkan rasa darah,” katanya

 

3 dari 3 halaman

Jangan Percaya Mitos

Supriyono mengatakan faktor utama yang membuat seseorang lebih sering digigit nyamuk adalah bau badan, keringat, karbon dioksida (CO₂) yang dikeluarkan saat bernapas, suhu tubuh, serta warna pakaian gelap.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tidak terjebak dalam mitos yang menyesatkan. Memahami penyebab sebenarnya dari gigitan nyamuk bukan hanya membantu kita melindungi diri secara lebih efektif, tetapi juga mencegah penyebaran penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *