ONLINE177 – Pasar Tradisional Basah dan Padat, Tempat dengan Risiko Tinggi Spillover Virus

Pasar Tradisional yang Basah dan Padat, Tempat dengan Risiko Tinggi Spillover Virus

Liputan6.com, Jakarta Spillover virus atau perpindahan patogen dari hewan ke manusia berisiko tinggi terjadi di area pasar basah tradisional. Tak dapat dimungkiri, pasar basah tradisional di banyak negara Asia, termasuk Indonesia, memiliki peran ekonomi dan sosial yang besar.

“Namun, saat pasar ini menjadi terlalu padat dan mempertemukan manusia dengan berbagai hewan—baik liar maupun ternak—risikonya melonjak: terjadi spillover virus, yakni perpindahan patogen dari hewan ke manusia,” kata epidemiolog, Dr. Dicky Budiman, PhD., dalam keterangan pers, Senin (1/7/2025).

Ahli kesehatan lingkungan itu menjelaskan, SARS muncul dari pasar hewan di Guangdong. Sementara, MERS terkait unta di Timur Tengah.

“Dan, dugaan kuat, COVID-19 pun berakar dari interaksi hewan-manusia yang intens di pasar hewan Wuhan (Nature, 2020). Semua ini bukan kebetulan. Virus, terutama dari famili Corona dan influenza, sangat adaptif lintas spesies,” jelas Dicky.

Kepadatan hewan di kandang sempit, stres tinggi, serta lingkungan lembap dan tidak higienis menciptakan “inkubator alami” virus. Hewan yang stres lebih mudah mengeluarkan virus lewat air liur, kotoran, bahkan uap napasnya. Dan saat manusia tanpa pelindung menyentuh, menyembelih, atau menghirup udara di sekitar maka rantai penularan bisa langsung dimulai.