ONLINE177 – Gampang Sakit di Musim Pancaroba, Kenapa Ya? Ini Penjelasan Dokter

Ilustrasi flu keto/freepik.com/benzoix

Liputan6.com, Jakarta Ekosistem layanan kesehatan digital, Halodoc, mencatat setiap musim pancaroba keluhan konsultasi biasanya seputar common illness. Bahkan, ada kenaikan 20 persen konsultasi common illness seperti flu, batuk, demam, sakit kepala saat musim pancaroba setahun terakhir.

Apa sih musim pancaroba? Musim pancaroba atau masa peralihan antara musim hujan dan kemarau, ditandai oleh cuaca yang tidak menentu, termasuk hujan yang tiba-tiba, angin kencang, dan perubahan suhu yang drastis.

Kenapa saat musim pancaroba jadi lebih gampang sakit? Dokter spesialis gizi klinik S Dian Rachmawati mengungkapkan ada beberapa faktor-faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kasus common illness di musim pancaroba.

Dian mengatakan pada saat kondisi pancaroba, misalnya pagi cuaca panas lalu mendadak sore hujan, itu merupakan perubahan cepat. Perubahan cuaca seperti itu tubuh dipaksa untuk beradaptasi cepat.

“Jika terus menerus beradaptasi akhirnya kita butuh energi yang besar. Tubuh berkoordinasi agar sistem kekebalan tubuh naik perlu nutrisi yang cukup (untuk bisa memenuhi perubahan itu),” kata Dian dalam diskusi Easy Access for Healthy Lifestyle with Halodoc and Re.juve pada Kamis, 8 Mei 2025.

Sayangnya, ada orang-orang yang tidak terlalu memperhatikan kebutuhan nutrisi. Alhasil, tubuh jadi mudah sakit di musim pancaroba.


2 dari 3 halaman

Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Baik di Musim Pancaroba

Dian pun mengungkapkan beberapa upaya yang bisa dilakuakn untuk menjaga daya tahan tubuh tetap sehat di musim pancaroba:

1. Perhatikan Asupan Nutrisi

Pastikan mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dengan menjalankan pola makan dengan menu seimbang. Bila seseorang memiliki asupan nutrisi yang baik maka enggak mudah jatuh sakit.

“Kalaupun terkena infeksi penyakit, dengan kecukupan nutrisi akan bikin lebih cepat pemulihan,” kata Dian.

2. Memenuhi cairan tubuh minimal 2 liter per hari

Usahakan untuk minum setiap hari 2-2,5 liter air putih atau setara dengan 8-10 gelas ya.

3. Mewaspadai polusi dan kualitas udara

Cek kualitas udara sebelum keluar rumah. Jika memang kualitas udara sedang tidak baik bisa menggunakan masker.

“Ternyata, common illness tidak hanya dari cuaca, tapi pada saat kondisi tertentu polusi udara memengarui kesehatan, misalnya kena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas),” kata Dian. 

4. Hindari stres berlebihan

Stres kronis dapat melemahkan daya tahan tubuh karena memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang dapat menghambat kerja sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi.

 

3 dari 3 halaman

Upaya Lainnya

5. Tidur cukup 6-8 jam 

Dian mengatakan agar tidak memahami mentah-mentah tidur cukup di sini. Untuk mendapatkan manfaat dari tidur yang cukup lakukan sebelum jam 11 malam hingga pagi hari.

“Jangan mentah-mentah memahami tidur 6 jam. Tidak benar ya kalau mulai tidur jam 3 dini hari lalu bangun 6 jam kemudian,” saran Dian.

6. Olahraga Rutin

Upayakan untuk rutin berolahraga 3-5 kali seminggu dengan durasi sekitar 30-45 menit tiap kali berolahraga.

7. Rajin cuci tangan

Belajar dari pandemi COVID-19, kita jadi rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Meski kini sudah tidak pandemi, Dian mengingatkan agar tetap menjalankan kebiasaan baik ini. 

“Rajin cuci tangan pakai sabun mengurangi risiko common illness,” katanya.

8. Melakukan vaksinasi

Salah satu vaksinasi yang disarankan adalah influenza yang dilakukan tiap tahunnya. 

9. Mengonsumsi suplemen tambahan

Bila perlu mengonsumsi suplemen tambahan. Beberapa vitamin yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah vitamin C, vitamin D, zinc dan B kompleks.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *