ONLINE177 – Stevens Johnson Syndrome Bisa Dipicu Obat, Ketahui Ciri dan Cara Penanganannya

Ilustrasi ruam kulit

Liputan6.com, Jakarta – Steven Johnson Syndrome (SJS) adalah reaksi kulit yang langka namun serius, sering kali disebabkan oleh pengobatan tertentu. Kondisi ini dapat menjadi darurat medis yang memerlukan perawatan segera di rumah sakit. SJS biasanya diawali dengan gejala mirip flu, seperti demam, sakit tenggorokan, dan nyeri sendi, sebelum munculnya ruam yang menyakitkan.

Ruam yang muncul pada SJS dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, lengan, dan alat kelamin. Dalam banyak kasus, SJS berkembang akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu. Jika tidak ditangani dengan cepat, SJS dapat menyebabkan kerusakan serius pada kulit dan organ dalam.

Menurut Cleveland Clinic, sindrom ini juga dikenal dengan nama lain seperti sindrom Lyell. Baik anak-anak maupun orang dewasa, terutama yang berusia di bawah 30 tahun, dapat mengalami Sindrom Stevens Johnson meskipun lebih umum terjadi pada wanita. Memahami faktor risiko dan penyebab SJS sangat penting untuk mencegah kondisi ini berkembang lebih parah.

Lalu, apa saja faktor risiko dan penyebab SJS, gejala dan ciri-ciri yang perlu diperhatikan, serta kemungkinan komplikasi serius akibat SJS? Mengutip berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai Steven Johnson Syndrome dan pentingnya deteksi dini untuk mencegah kondisi ini semakin memburuk.


2 dari 5 halaman

Faktor Risiko dan Penyebab SJS

Munculnya Stevens Johnson Syndrome umumnya dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Salah satu faktor genetik yang berperan adalah keberadaan antigen leukosit manusia (HLA) tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami reaksi berat terhadap obat.

Beberapa penyebab utama SJS meliputi:

  • Reaksi alergi terhadap obat (penyebab paling umum)
  • Infeksi seperti pneumonia mikoplasma, herpes, dan hepatitis A
  • Penyakit graft-versus-host (pasca transplantasi)
  • Vaksinasi (sangat jarang)
  • Faktor yang tidak diketahui

Gejala biasanya muncul dalam 1–3 minggu setelah mengonsumsi obat pemicu. Dalam beberapa kasus, infeksi ringan seperti flu bisa menjadi awal berkembangnya SJS. Jika tidak dikenali sejak dini, SJS dapat dengan cepat memburuk dan menyebabkan kerusakan kulit luas serta komplikasi sistemik.

3 dari 5 halaman

Gejala dan Ciri-Ciri SJS

Gejala awal dari Stevens Johnson Syndrome sering kali menyerupai flu, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri tubuh. Setelah beberapa hari, timbul ruam merah yang menyakitkan dan berubah menjadi lepuh, menyebar ke seluruh tubuh, termasuk wajah, mulut, mata, dan alat kelamin. Gejala khas SJS mencakup:

  • Lepuh pada kulit dan selaput lendir
  • Pengelupasan kulit
  • Nyeri kulit tanpa sebab jelas
  • Pembengkakan di mulut, bibir, dan wajah
  • Peradangan mata hingga penglihatan kabur

Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat berkembang menjadi nekrolisis epidermal toksik (TEN), yang melibatkan lebih dari 30% permukaan kulit.

Karena keparahannya, pasien SJS umumnya membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk pemantauan ketat dan pencegahan komplikasi lanjutan. Memahami gejala ini sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat waktu.

4 dari 5 halaman

Kemungkinan Komplikasi Serius Akibat SJS

Stevens Johnson Syndrome bukan hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat memicu komplikasi serius yang mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Beberapa komplikasi umum akibat SJS meliputi:

  • Dehidrasi berat: Luka di mulut dan tenggorokan membuat sulit makan dan minum.
  • Sepsis: Infeksi dari luka terbuka bisa menyebar ke aliran darah dan menyebabkan kegagalan organ.
  • Masalah mata: Peradangan parah di mata dapat menyebabkan mata kering kronis, ulkus, bahkan kebutaan.
  • Gangguan pernapasan: Beberapa kasus menyebabkan paru-paru gagal menyuplai oksigen ke tubuh.

Setelah sembuh, beberapa pasien masih mengalami bekas luka, kelainan warna kulit, serta perubahan permanen pada kuku dan rambut. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal dan mendapatkan perawatan medis segera. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

5 dari 5 halaman

Pentingnya Deteksi Dini SJS

Karena sebagian besar kasus Stevens Johnson Syndrome berkaitan dengan konsumsi obat, penting untuk mengenali gejala awal dan menghentikan penggunaan obat penyebab secepat mungkin. Jika mengalami gejala mirip flu disertai ruam atau lepuh, segera cari pertolongan medis. Diagnosis dini dan penanganan cepat adalah kunci mencegah kondisi memburuk.

Pasien biasanya dirawat di unit luka bakar atau ICU karena penanganan SJS mirip dengan perawatan luka bakar parah. Proses perawatan meliputi penggantian cairan, pengobatan luka terbuka, hingga terapi untuk mengatasi nyeri dan infeksi. Dengan penanganan yang tepat, kemungkinan pemulihan dapat meningkat.

Memahami pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang cepat dapat menyelamatkan nyawa. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *