Liputan6.com, Jakarta – Seruan soal vasektomi tengah menggema usai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta para suami untuk melakukannya. Jauh sebelum seruan ini, Muhammad Bawardadi telah melakukannya sejak tahun 2001.
Pria yang akrab disapa Dadi adalah pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang sekarang dikenal pula sebagai Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).
Menginjak umur 67 tahun, Dadi mengaku tak memiliki keluhan, terutama terkait kehidupan seksual, usai melakukan vasektomi 24 tahun lalu.
“Saya lahir 1958 dan vasektomi 2001 saat usia 43 tahun. Sekarang usia 67 tahun dan alhamdulillah, maaf, masih bisa ereksi,” katanya kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Rabu (7/5/2025).
Dadi berkisah, dirinya memutuskan untuk melakukan vasektomi karena keinginannya sendiri, tentu dengan sepengetahuan istrinya, Een Warmilah. Baginya, ber-KB merupakan tanggung jawab bersama.
Vasektomi dilakukan Dadi setelah dikaruniai dua orang anak yang saat itu sudah beranjak remaja, yakni anak pertama, Lady Shinta, dan anak kedua, Boy Jaka.
Pria kelahiran Magelang itu memiliki prinsip bahwa pendidikan adalah kunci utama menuju kesuksesan. Untuk itu, dia berupaya memberikan pendidikan setinggi-tingginya dan seluas-luasnya kepada kedua anaknya.
Upaya itu diwujudkan dengan mengikuti program KB vasektomi. Pria yang sempat menjabat Kepala Subbagian Direktorat Pengembangan Pria BKKBN Pusat itu membuktikan bahwa merencanakan keluarga dengan vasektomi adalah salah satu langkah menuju keluarga berkualitas.
MUI Jawa Barat masih berpegang teguh pada fatwa MUI Pusat, bahwa KB bagi kaum laki-laki haram hukumnya. Sementara, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tetap akan menjalankan gagasannya dimana penerima bansos ini diwajibkan mengikuti program KB terutama…
Pastikan Vasektomi Aman Tanpa Efek Samping
… Selengkapnya
Lebih lanjut, Dadi menyampaikan bahwa vasektomi adalah salah satu metode KB pria yang aman dan tanpa efek samping.
KB ini dilakukan melalui cara operasi sederhana, yaitu dengan memotong saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.
“Jadi, cairan yang keluar saat berhubungan intim adalah cairan dari kelenjar vesikula seminalis dan kelenjar prostat tanpa sel-sel spermatozoa yang menentukan proses pembuahan,” ujar Dadi.
Vasektomi Tak Pengaruhi Aktivitas Seksual
Sayangnya, sambung dia, pengetahuan maupun informasi tentang vasektomi itu sendiri belum banyak diketahui dan diterapkan secara mendalam oleh kaum pria.
“Masih banyak anggapan bahwa vasektomi dapat merangsang timbulnya penyakit lain maupun mengganggu aktivitas seksual. Justru bila ditilik dari sisi psikologis, pasien yang telah menjalani vasektomi cenderung bertambah gemuk karena pasien akan merasa bebas dan tidak ada rasa waswas pasangannya akan hamil,” ujarnya.
“Tidak ada kaitannya antara vasektomi dengan aktivitas seksual,” tambahnya.
Pada vasektomi, testis sebagai tempat yang memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron yang memengaruhi fungsi seksual tetap berfungsi, sehingga tidak terjadi penurunan fungsi seksual.
Dadi mengaku bahwa dia dan istrinya telah mencoba berbagai metode KB sebelum memutuskan vasektomi.
“Sebelumnya, saya sudah memakai berbagai metode KB baik itu kondom, suntik, dan pil KB untuk istri saya,” terang Dadi.
Vasektomi adalah Cara Berbagi Tanggung Jawab
Alih-alih menumpahkan seluruh tanggung jawab ber-KB ke istri, Dadi justru ingin mengambil peran dalam membangun keluarga berencana.
“Ber-vasektomi juga disebabkan oleh rasa ingin berbagi tanggung jawab dengan istri yang telah lebih dari 15 tahun menggunakan kontrasepsi, suntik, dan Pil KB,” ujarnya.
“Saya tidak ingin terus-menerus istri saya menggunakan kontrasepsi, karena dia juga mempunyai hak untuk tidak lagi menggunakan kontrasepsi. Bagi saya, ber-KB itu tanggung jawab bersama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dadi, mengatakan,”Berhubung saya tidak berniat untuk menambah jumlah anak, dan istri saya mengatakan dua anak lebih baik, maka vasektomi adalah metode KB pria yang paling aman yang menjadi pilihan kami berdua.”
Dadi menilai bahwa peran serta pria dalam ber-KB sangat penting demi mewujudkan keluarga yang harmonis.
Pernyataan itu dibuktikan dengan kehidupan rumah tangga Dadi dan Een yang semakin bahagia usai vasektomi.
… Selengkapnya