Liputan6.com, Jakarta – Spesies semut penyengat yang dikenal dengan nama Asian needle ant atau semut jarum Asia, dilaporkan tengah menyebar di Amerika Serikat. Jenis semut ini memicu kekhawatiran karena bisa menyebabkan reaksi alergi serius, bahkan mengancam jiwa.
Jika biasanya semut hanya dianggap sebagai hama rumah tangga biasa, maka tidak demikian halnya dengan semut jarum Asia. Serangga kecil ini menyimpan potensi bahaya besar, terutama bagi mereka yang rentan terhadap reaksi alergi seperti anafilaksis.
“Hal ini menjadi lebih serius saat sengatan serangga dapat mengancam jiwa orang yang menderita anafilaksis,” ujar Dr. Daniel Suiter, profesor entomologi di University of Georgia (UGA) yang juga menjabat sebagai entomolog ekstensi di Orkin.
Sudah Ada Kasus Anafilaksis
Dr. Suiter mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, ia telah menerima tiga laporan kasus anafilaksis yang dipicu oleh sengatan semut jarum Asia. Menurutnya, kasus seperti ini patut mendapat perhatian karena bisa berdampak serius pada kesehatan.
Meski tergolong tidak agresif, semut ini akan menyengat jika merasa terjebak—misalnya saat masuk ke dalam pakaian. Sengatannya bisa memicu gejala anafilaksis seperti:
- Pembengkakan pada lidah atau tenggorokan
- Kesulitan bernapas, napas mengi
- Detak jantung tidak normal (terlalu cepat atau terlalu lemah)
- Mual, muntah, atau diare
- Gatal-gatal, kulit memerah, atau pucat
- Tekanan darah rendah
- Pusing atau bahkan pingsan
- Gejala psikologis seperti kebingungan atau kecemasan ekstrem
Sayangnya, belum ada metode ilmiah yang dapat memprediksi siapa yang akan mengalami reaksi anafilaksis setelah disengat semut ini.
“Jika Anda sudah pernah mengalami reaksi terhadap sengatan serangga lain, seperti tawon atau lebah, dan dokter menyarankan membawa EpiPen, maka Anda juga harus waspada terhadap semut jarum Asia,” kata Suiter, dilansir New York Post.
Perilaku dan Habitat Semut Jarum Asia
Semut jarum Asia memiliki ukuran sangat kecil, hanya sekitar 3/16 inci (sekitar 4,7 mm). Mereka biasanya hidup di batang kayu, kayu bakar, bawah batu, atau serasah daun, terutama di area dengan kayu keras yang lembap.
Uniknya, perilaku mereka berbeda dari semut lain. “Mereka menempel di tanah dan berjalan dengan pola acak,” ungkap Suiter. “Makhluk ini seperti berkeliaran, tampak tersesat.”
Puncak aktivitas semut ini terjadi di musim panas, khususnya pada bulan Juli dan Agustus.
Pentingnya Identifikasi oleh Ahli
Karena keberadaannya sulit dikenali oleh orang awam, Suiter menekankan pentingnya mengidentifikasi semut ini dengan bantuan entomolog profesional.
“Anda bisa mengumpulkan semutnya, memotret, lalu mengirimkannya ke agen penyuluhan setempat untuk diidentifikasi,” jelasnya.
Identifikasi yang tepat sangat penting, karena di negara bagian seperti Georgia saja, terdapat lebih dari 30 spesies semut yang berbeda.
Ancaman untuk Ekosistem & Pertanian
Bukan hanya manusia yang terancam. Semut jarum Asia juga dikenal sebagai spesies invasif yang dapat menggeser semut asli di suatu wilayah. Ini berdampak negatif pada ekosistem, karena semut asli seringkali memiliki peran penting dalam penyebaran benih tanaman.
“Anakonda atau ular boa di Everglades memang penting untuk diperhatikan, tetapi spesies semut seperti ini bisa diam-diam masuk dan menghancurkan keseimbangan ekologi lokal,” kata Suiter.
Selain itu, semut ini juga berpotensi mengganggu tanaman dan sistem pertanian di area yang mereka invasi.
Cara Mengendalikan Populasi Semut Jarum Asia
Jika semut ini telah teridentifikasi di sekitar rumah Anda, ada beberapa langkah pencegahan yang disarankan:
- Bersihkan kayu bakar atau batang kayu yang tidak terpakai
- Simpan kayu dalam keadaan kering dan tidak langsung menyentuh tanah
- Gunakan teknik pemancingan (baiting) untuk menarik dan mengendalikan populasi
Namun Suiter menegaskan, metode pemancingan sebaiknya dilakukan oleh profesional pengendali hama, karena mereka memiliki akses ke produk yang lebih efektif dibandingkan pemilik rumah biasa.