Liputan6.com, Jakarta – Ciri-ciri haid tidak normal penting dikenali sejak dini karena bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius.
Haid memang merupakan proses alami. Namun, tidak semua siklus menstruasi tergolong normal.
Jika haid terasa sangat sakit, berlangsung terlalu lama, atau mengeluarkan darah dalam jumlah banyak, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K) Onk, menjelaskan bahwa haid yang tidak normal kerap diabaikan hingga menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Nyeri Haid Berlebihan Bukan Hal Biasa
Menurut Prof. Yudi, nyeri saat haid sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun, jika rasa sakit tersebut terlalu parah hingga mengganggu aktivitas, maka itu termasuk gejala haid tidak normal.
“Kalau sakitnya sampai harus minum obat, tidak bisa bekerja, atau anak-anak sampai tidak bisa sekolah, itu berarti sudah berlebihan. Harus dicari tahu penyebabnya,” ujarnya.
Kondisi tersebut bisa menjadi pertanda adanya kelainan pada organ reproduksi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter kandungan.
Durasi Lebih dari 8 Hari? Itu Bukan Haid Normal
Durasi haid normal biasanya berkisar antara 6 hingga 8 hari. Jika darah haid keluar lebih dari waktu tersebut, bisa jadi itu bukan menstruasi biasa.
“Kalau lebih dari 8 hari dan jumlah darahnya banyak sampai menyebabkan anemia, itu pasti ada sesuatu. Bisa jadi ada tumor, penebalan endometrium, atau gangguan lainnya,” kata Prof. Yudi.
Jumlah darah yang keluar selama haid juga menjadi indikator penting. Jika jumlahnya sangat banyak hingga menimbulkan anemia, maka pemeriksaan ke dokter sangat disarankan.
Pemeriksaan USG Bisa Deteksi Kelainan
Jika haid terasa sakit setiap bulan secara rutin, sebaiknya segera periksa ke dokter. Pemeriksaan sederhana seperti USG bisa mendeteksi berbagai penyebab haid tidak normal.
“Dengan pemeriksaan USG saja sudah bisa kelihatan apakah ada miom, penebalan endometrium, kista, atau kondisi lain yang mengganggu proses haid normal,” tambah Prof. Yudi.
Pemeriksaan sejak dini sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
Haid Tidak Normal Setelah KB Hormonal? Ini Penjelasannya
Banyak perempuan mengalami perubahan pola haid setelah menggunakan kontrasepsi hormonal seperti suntik KB.
Prof. Yudi menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh proses penyesuaian tubuh terhadap hormon buatan dari luar.
“KB hormonal itu menyebabkan perubahan hormon alami tubuh. Proses adaptasi bisa menyebabkan gangguan haid, seperti haid memanjang. Tapi kalau setelah 1 sampai 3 bulan tetap tidak normal, berarti tidak cocok, dan jenis KB-nya sebaiknya diganti,” ujarnya.
Oleh karena itu, penting untuk memantau perubahan siklus haid setelah menggunakan kontrasepsi. Jika gangguan haid terus berlanjut lebih dari tiga bulan, segera konsultasikan ke dokter.
Darah Haid Bergumpal Tidak Selalu Tanda Kanker
Salah satu kekhawatiran umum adalah munculnya darah haid yang bergumpal. Banyak orang menganggap hal ini sebagai tanda kanker. Namun menurut Prof. Yudi, anggapan ini belum tentu benar.
“Perdarahan bergumpal bukan berarti kanker serviks. Yang lebih perlu dicurigai adalah jika ada keputihan abnormal dan gejala lainnya,” tambahnya.
Sumber masalah bisa berasal dari rahim, mulut rahim, atau gangguan hormonal. Pemeriksaan menyeluruh oleh dokter akan membantu memastikan penyebab pastinya.
Mengenali gejala haid tidak normal sangat penting agar perempuan bisa segera mengambil langkah yang tepat.
Baik nyeri berlebihan, durasi terlalu panjang, darah berlebihan, hingga haid tidak teratur setelah KB adalah sinyal yang tak boleh diabaikan.
Segera konsultasikan ke dokter kandungan jika mengalami gejala-gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.