ONLINE177 – 6 Obat Dislipidemia Penurun Kolesterol Tinggi dan Ketahui Cara Mengonsumsinya

Ilustrasi obat-obatan

Liputan6.com, Jakarta – Kolesterol tinggi dapat dikontrol dengan terapi obat. Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), beberapa obat yang dapat digunakan untuk terapi dislipidemia adalah:

  1. Statin, menurunkan kolesterol jahat atau Low-density lipoprotein (LDL) sebanyak 18-55 persen. Menaikkan kolesterol baik atau High-density lipoproteins (HDL) 5-15 persen. Dan menurunkan trigliserida (TG) 7-30 persen.
  2. Bile acid sequestrant, menurunkan LDL 15-30 persen, menaikkan HDL 3-5 persen, TG tidak berubah.
  3. Asam nikotinat, menurunkan LDL 5-25 persen, menaikkan HDL 15-35 persen, dan menurunkan TG 20-50 persen.
  4. Fibrat, menurunkan LDL 5-20 persen, menaikkan HDL 10-20 persen, dan menurunkan TG 20-50 persen.
  5. Ezetemibe, menurunkan LDL 10-18 persen dan menurunkan Apolipoprotein B (Apo B) 11-16 persen.
  6. Inhibitor PCK9, menurunkan LDL 48-71 persen, menurunkan non-HDL 49-58 persen, menurunkan kolesterol total (Total K) 36-42 persen, dan menurunkan Apo B 42-55 persen.

Kolesterol tinggi di atas 200 tergolong dalam kondisi dislipidemia. Ini adalah kelainan di lemak yang dapat terjadi karena kolesterol total tinggi, kolesterol jahat (LDL) tinggi, atau trigliserida tinggi.

“Prinsip dasar dalam terapi farmakologi dislipidemia adalah untuk menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular,” mengutip Pedoman Pengelolaan Dislipidemia di Indonesia yang diterbitkan Perkeni pada Desember 2019.

Artikel ini hanya memuat informasi umum mengenai aturan obat kolesterol, bukan berupa rekomendasi medis. Tidak disarankan untuk mengonsumsi obat kolesterol secara sembarangan tanpa pengawasan dokter. Penting untuk berkonsultasi lebih dulu dengan tenaga medis untuk mendapat rekomendasi yang tepat terkait autran minum obat  kolesterol untuk tiap-tiap individu.