ONLINE177 – Fenomena Kekerasan di Dunia Kedokteran, Pengamat Sebut Kerap Disamarkan dengan Narasi Pendewasaan

Fenomena Kekerasan di Dunia Kedokteran, Pengamat: Saya Tidak Kaget

Liputan6.com, Jakarta – Kasus kekerasan di dunia kedokteran bermunculan hampir di waktu bersamaan.

Mulai dari kasus asusila residen program pendidikan dokter spesialis atau PPDS Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad). Diikuti kasus oknum dokter obgyn di Garut, dokter PPDS Universitas Indonesia (UI), hingga oknum konsulen yang lakukan kekerasan pada dokter PPDS Universitas Sriwijaya (Unsri).

Sebelumnya, terjadi pula kasus bullying pada peserta PPDS Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

Kekerasan di dunia kedokteran menjadi fenomena yang baru-baru ini ramai jadi perbincangan masyarakat. Sementara, pengamat manajemen kesehatan dr. Puspita Wijayanti, MMRS., mengaku tak kaget dengan munculnya kasus-kasus ini ke publik.

“Saya tidak kaget kasus-kasus ini mulai bermunculan ke publik. Yang kaget justru kenapa selama ini seolah ditoleransi,” kata Puspita kepada Health Liputan6.com, Selasa (23/4/2025).

Dia menyampaikan, kekerasan di dunia kedokteran Indonesia kerap disamarkan dengan narasi pendewasaan atau pelatihan mental.

“Dunia kedokteran kita selama bertahun-tahun hidup dalam sistem hierarkis yang kaku, di mana kekerasan verbal, psikis, bahkan fisik sering dibungkus narasi pendewasaan dan ketahanan mental.”

“Tapi kalau pendewasaan dilakukan dengan cara mencederai, itu bukan pendidikan, itu pembiaran,” ujarnya saat mengomentari kasus bullying dalam PPDS.