ONLINE177 – 3 Kondisi Janin yang Bisa Diketahui Lewat Pemeriksaan Prenatal, Termasuk Mendeteksi Kelainan Kromosom

Cara Membaca Hasil USG

Liputan6.com, Jakarta Bagi calon orangtua yang ingin mendeteksi kemungkinan ada atau tidaknya kelainan pada janin saat hamil bisa melakukan pemeriksaan diagnosis prenatal.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fetomaternal Reza Tigor Manurung, dari Women’s Health Center Bethsaida Hospital mengatakan diagnosis prenatal adalah serangkaian tes dan prosedur yang dilakukan selama kehamilan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan pada bayi sebelum kelahiran.

Lewat diagnosis prenatal, ibu hamil bisa mengetahui kondisi janin mulai dari kelainan kromosom hingga penyakit genetik. Berikut kondisi kesehatan yang bisa diketahui lewat pemeriksaan prenatal:

a. Kelainan Kromosom

Misalnya Down Syndrome (trisomi 21), Edwards Syndrome (trisomi 18), Patau Syndrome (trisomi 13), dan Turner Syndrome (monosomi X).

b. Cacat Lahir

Kelainan fisik seperti cacat jantung, spina bifida (kelainan tulang belakang), dan bibir sumbing.

c. Penyakit Genetik

Penyakit turunan seperti cystic fibrosis dan sickle cell disease.


2 dari 3 halaman

Pemeriksaan Prenatal Apa Saja?

Reza mengatakan ada beberapa tes diagnosis prenatal yang dilakukan di usia kehamilan tertentu, yakni:

● Tes skrining trimester pertama (minggu ke-11 hingga ke-13)

Ini adalah pemeriksaan awal untuk menilai risiko kelainan kromosom.

● Tes skrining trimester kedua atau USG anatomi (minggu ke-18 hingga ke-22)

Pemeriksaan ini untuk memeriksa struktur organ tubuh janin secara menyeluruh.

● NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)

Tes darah ibu untuk analisis DNA janin, dapat dilakukan mulai minggu ke-10 kehamilan.

● Amniosentesis

“Prosedur diagnostik invasif yang biasanya dilakukan setelah minggu ke-15 untuk mendeteksi kelainan genetik secara pasti,” tutur Reza.

● Chorionic Villus Sampling (CVS):

Tes diagnostik yang mengambil sampel jaringan plasenta, bisa dilakukan lebih awal, yakni antara minggu ke-10 hingga ke-13.

 

Bolehkah Pilih Tes Prenatal?

Reza menekankan pentingnya calon ibu dan ayah untuk berdiskusi dengan dokter fetomaternal terlebih dahulu.

“Setiap pemeriksaan memiliki manfaat dan keterbatasannya masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan, agar pemeriksaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan kehamilan masing-masing pasien,” tambah Reza.

3 dari 3 halaman

Siapa yang Perlu Pemeriksaan Diagnosis Prenatal?

Reza mengatakan ada beberapa kondisi yang membuat seseorang dianjurkan menjalani pemeriksaan prenatal:

1. Usia Ibu di Atas 35 Tahun

“Risiko kelainan kromosom meningkat seiring bertambahnya usia,” kata Reza dalam keterangan tertulis.

2. Riwayat Keluarga

Bila keluarga ada yang memiliki kelainan genetik atau kromosom, maka meningkatkan kemungkinan kondisi serupa pada kehamilan berikutnya.

3. Temuan Tidak Normal Saat USG

Bila pada saat pemeriksaan USG dokter melihat sesuatu yang perlu dipastikan kondisinya, maka akan merujuk untuk melakukan pemeriksaan prenatal.

4. Riwayat Kehamilan Sebelumnya

Bila pada kehamilan sebelumnya bayi lahir dengan kelainan kromosom, maka pada kehamilan selanjutnya perlu tes prenatal.

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *