Liputan6.com, Jakarta – Makanan basi merupakan ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai. Kondisi ini terjadi ketika makanan atau minuman tak lagi segar dan aman dikonsumsi, ditandai perubahan warna, bau, dan rasa yang tak sedap akibat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Pertumbuhan mikroorganisme ini mengurai makanan, menyebabkan perubahan signifikan pada tekstur dan aroma. Contohnya, nasi basi akan berair, berubah warna kekuningan, berjamur, dan berbau tak sedap, seringkali disebabkan oleh penyimpanan yang tidak tepat atau kualitas beras yang kurang baik.
Memahami ciri-ciri makanan basi sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan.
Bahaya Konsumsi Makanan Basi
Mengonsumsi makanan basi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga keracunan makanan yang serius. Gejala keracunan makanan bisa berupa mual, muntah, diare, dan demam.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi makanan yang mencurigakan, segera cari pertolongan medis. Jangan abaikan tanda-tanda keracunan makanan, karena penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi.
“Jika mengalami muntah, diare lebih dari tiga kali sehari, atau demam, sebaiknya segera mencari pertolongan medis,” kata Leiyla Elvizahro, S.Gz, Dietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, dikutip dari laman ugm.ac.id.
Kenali Ciri-Ciri Makanan Basi Berbagai Jenis Makanan
Makanan basi mudah dikenali jika kita jeli menggunakan pancaindra. Perhatikan aroma, rasa, tekstur, dan penampilan makanan sebelum dikonsumsi.
Makanan kaya karbohidrat seperti nasi, mie, dan lontong mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur.
“Makanan seperti nasi, mie, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur,” jelas Leiyla.
Ciri-Ciri Produk Hewani dan Sayur Mayur yang Basi
Produk hewani seperti daging, ikan, dan susu juga rentan basi. Daging dan ikan busuk biasanya berbau amis menyengat, tampak kehijauan, dan berlendir.
Susu basi akan menggumpal dan berbau asam tajam. Sementara itu, sayur dan buah busuk terlihat layu, lembek, atau berlendir, kulitnya mengkerut, dan mungkin terdapat jamur berwarna putih atau hijau.
Perhatikan perubahan warna, tekstur, dan aroma untuk memastikan kesegaran produk hewani dan sayur mayur. Buang makanan yang sudah menunjukkan tanda-tanda kebusukan.
Tips Mencegah Makanan Basi
- Simpan makanan dengan benar, di tempat yang sejuk dan kering.
- Pastikan makanan disimpan dalam wadah tertutup rapat.
- Olah makanan dengan higienis dan masak hingga matang.
- Cuci beras dengan benar sebelum dimasak.
- Jangan menyimpan makanan terlalu lama.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa produk kemasan.
Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat meminimalisir risiko makanan menjadi basi dan menjaga kesehatan keluarga.
Waspadai Makanan yang Terpapar dan Tidak Higienis
Selain mengenali ciri-ciri makanan basi, penting memperhatikan cara penyajian makanan, terutama di acara besar. Makanan yang terpapar udara terbuka, dikerumuni lalat, atau ditangani tanpa sarung tangan harus diwaspadai.
Pilih katering atau penyedia makanan yang kredibel dan memperhatikan standar keamanan pangan. Perhatikan kebersihan dapur dan alat masak yang digunakan.
“Kredibilitas penyedia makanan bisa menjadi indikator awal apakah proses pengolahan mereka mengikuti standar keamanan pangan. Kondisi dapur dan alat masak pun harus menjadi perhatian. Jangan ragu untuk mempertanyakan kebersihan makanan, apalagi jika dikonsumsi bersama-sama dalam jumlah besar,” pesan Leiyla.