Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka kualitas udara dalam ruangan yang buruk bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental dan kognitif seseorang.
Udara yang tidak segar di dalam ruangan lantaran mengandung banyak karbondioksida dapat mengakibatkan penghuninya mengalami brain fog. Hal ini seperti disampaikan Profesor Juliana Jalaludin dari Fakutas Kedokeran dan Ilmu Kesehatan Universiti Putra Malaysia.
Brain fog merupakan kelelahan mental yang menyebabkan gangguan kognitif seperti sulit fokus atau kebingungan.
“Kadar karbondioksida yang tinggi dapat berdampak pada kemampuan kognitif seseorang. Sebagai mahasiswa, jangan mengerjakan tugas di ruangan yang mengandung banyak karbon dioksida,” pesan Juliana.
Lalu, debu yang terhirup dapat mengganggu keseimbangan hormon endokrin manusia. Gangguan pada hormon endokrin dapat berefek pada munculnya depresi dan kecemasan.
“Berhati-hati dan pastikan ruangan untuk belajar dan bekerja jangan berdebu,” pesan Juliana saat memberikan kuliah tamu di Universitas Airlangga pada Rabu, 7 Mei 2025.
Tak cuma itu, rumah yang mengandung VOC (Volatile Organic Compound), biasa ditemukan pada bahan pelapis furnitur, tiner atau cat dinding yang terhirup manusia bisa menyebabkan stres lho.
“VOC memberikan efek toksik pada tubuh manusia dan dapat menyebabkan stres fisiologis,” kata Juliana mengutip laman Unair.
Maka dari itu, penting untuk rutin membersihkan rumah dari debu serta memiliki ventilasi udara yang baik membuat pertukaran udara di dalam rumah menjadi lancar.
Polutan Dalam Ruangan Lebih Banyak dari Luar
… Selengkapnya
Di kesempatan itu, Juliana juga mengatakan bahwa udara dalam ruangan lebih mengandung banyak polutan dibandingkan luar ruangan.
“Polutan dalam ruangan jumlahnya 2 hingga 5 kali lebih banyak daripada polutan di luar ruangan,” tuturnya.
Ada berbagai faktor penyebab udara dalam ruangan mengandung polutan. Mulai dari saling dempet antar rumah hingga tidak ada ventilasi udara yang baik yang menyebabkan tidak adanya pertukaran udara.
Alhasil udara segar dari luar tidak dapat masuk ke ruangan, begitupun dengan udara kotor dari dalam ruangan tidak dapat lepas ke luar sehingga kualitas udara dalam ruangan menjadi buruk.