Liputan6.com, Jakarta – Eks Kepala Sub Bagian Direktorat Pengembangan Pria Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Muhammad Bawardadi, berbagi cerita soal pengalaman vasektomi.
Menurut pria 67 tahun itu, keputusan untuk melakukan vasektomi pada 2001 didasari oleh rasa sayang pada istrinya, Een Warmilah.
“Alasan utama pilih untuk vasektomi, karena kasihan dan sayang pada Istri. Sebab, saat periode menunda kehamilan anak kedua yang berjarak 5 tahun, istri memilih untuk menggunakan kontrasepsi pil dan suntik bergantian setiap dua bulan dan menimbulkan efek yang tidak nyaman,” kata Dadi kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Rabu (7/5/2025).
Beberapa hal yang membuat Een tak nyaman selama menggunakan pil KB adalah sakit kepala dan mual. Sementara, saat menggunakan KB suntik, menstruasi kerap tidak teratur, bisa hingga dua kali dalam sebulan.
“Rasa tidak nyaman tersebut dialami oleh istri selama 10 tahun, empat tahun saat menunda kehamilan anak kedua dan enam tahun setelah kelahiran anak kedua,” jelas Dadi.
Dengan mempertimbangkan efek samping dari penggunaan kontrasepsi tersebut dan atas dasar kesepakatan untuk hanya memiliki dua anak, maka sang istri mengizinkannya untuk vasektomi.
“Alhamdulillah sampai sekarang aman, nyaman dan istri sejak saat itu tambah sehat karena tidak konsumsi hormonal dan enggak khawatir kalau terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau kebobolan,” terangnya.
MUI Jawa Barat masih berpegang teguh pada fatwa MUI Pusat, bahwa KB bagi kaum laki-laki haram hukumnya. Sementara, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tetap akan menjalankan gagasannya dimana penerima bansos ini diwajibkan mengikuti program KB terutama…
Vasektomi Setelah Dikaruniai Dua Anak
… Selengkapnya
Pada 2001, Dadi mantap melakukan vasektomi dibantu oleh dokter bernama Asri. Menurutnya, Dokter Asri sangat piawai dan profesional. Vasektomi berlangsung di mobil pelayanan KB Keliling tanpa dipungut biaya.
Kala itu, usianya telah mencapai 43 tahun dan sudah dikaruniai dua anak yakni Lady Shinta dan anak kedua, Boy Jaka yang beranjak remaja.
“Sebelum memutuskan untuk vasektomi, saya bertanya terkait efek negatif kepada lima akseptor vasektomi dan kepada lima dokter operator vasektomi. Semuanya memberi informasi yang sangat positif dan meyakinkan. Dan begitu Istri setuju, langsung saya telepon Dokter Asri untuk divasektomi,” kenang Dadi.
Apakah Vasektomi Menyakitkan?
Dadi pun merinci proses vasektomi yang ia jalani. Sebelum tindakan vasektomi dilakukan, ia diarahkan untuk melakukan konseling terkait kesehatan, kemantapan, dan penjelasan soal pra dan pasca tindakan.
“Saat tindakan tidak terasa sakit karena disuntik bius lokal di sekitar testis dan disayat kurang dari 1 cm untuk mengikat atau memutus vas deferens, setelah itu ditutup dengan plester (tanpa dijahit). Waktu yang dibutuhkan saat tindakan oleh dokter yang profesional sekitar 20 menit aja,” paparnya.
Usai tindakan, dokter menyarankan Dadi untuk fokus pemulihan dan menghindari aktivitas berat selama tiga hari.
Setelah pulih, ia boleh melakukan aktivitas seksual dengan mengenakan alat kontrasepsi selama satu bulan untuk antisipasi adanya sisa sperma di vas deferens.
“Alhamdulillah, saya tidak mengalami efek samping. Pasca tindakan vasektomi, saya pulang stir mobil sendiri dan esoknya kembali aktif bekerja di kantor. Sampai sekarang di usia 67 tetap sehat, damai, dan bahagia,” tuturnya.
Kehidupan Rumah Tangga Usai Vasektomi
Dadi pun mengatakan bahwa vasektomi tak ganggu keharmonisan rumah tangganya.
“Alhamdulillah, setelah vasektomi, saya dan istri tetap sehat fisik dan mental begitu juga kehidupan seksual masih ok dan enjoy.”
Tak seperti kebanyakan pria, ia mengaku tak pernah ragu untuk menjalankan vasektomi. Alih-alih ragu, ia malah penasaran dengan kontrasepsi tersebut.
“Saya tidak pernah ragu tapi malah penasaran sebelum menentukan untuk vasektomi. Makanya saya baca literatur tentang apa itu vasektomi, ditambah dengan informasi langsung dari sumber yang jelas dan pasti yaitu lima akseptor vasektomi dan lima dokter operator yang membuat saya dengan mantap ingin untuk divasektomi.”
Ia pun berpesan kepada para suami untuk tak ragu menjalankan vasektomi sebagai bentuk rasa sayang pada istri.
“Pesan saya kepada para suami yang benar-benar 100 persen sayang kepada istri dan sepakat untuk tidak ingin menambah anak lagi, pilihan yang bijak adalah dengan cara vasektomi. Karena aman, nyaman, mudah, murah dan halal,” pungkasnya.
… Selengkapnya