ONLINE177 – Vaksin Herpes Zoster Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Kanker, Ini Alasannya

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta – Pasien kanker rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka terganggu, baik akibat penyakitnya maupun efek samping dari pengobatan seperti kemoterapi.

Salah satu infeksi yang perlu diwaspadai adalah herpes zoster, yang tak hanya menimbulkan rasa nyeri hebat, tetapi juga bisa mengganggu jalannya terapi kanker dan meningkatkan risiko kematian.

Menurut Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, vaksinasi herpes zoster sangat penting untuk melindungi pasien kanker dari komplikasi serius.

“Kalau sudah kena, nyerinya bisa luar biasa dan menyebabkan pasien enggan melanjutkan kemoterapi,” ujar Prof. Aru di acara Siloam Oncology Summit 2025 pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Apakah Bahaya Herpes Zoster?

Herpes zoster, yang juga dikenal sebagai cacar api atau cacar ular, disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-zoster di dalam tubuh.

Prof. Aru mengatakan bahwa virus ini bisa tetap ‘tidur’ selama bertahun-tahun dan aktif kembali saat kekebalan tubuh melemah. Pada pasien kanker, kondisi ini umum terjadi.

“Infeksi herpes zoster tidak hanya menimbulkan rasa sakit di kulit, tapi juga bisa menyebabkan komplikasi seperti pneumonia. Bahkan, pasien kanker yang terkena herpes zoster punya risiko 40–50 kali lebih tinggi untuk mengalami pneumonia,” kata Prof. Aru.

 

 


2 dari 3 halaman

Dampak Langsung Terhadap Kemoterapi

Selain rasa sakit yang hebat, herpes zoster juga bisa menyebabkan neuropati jangka panjang, seperti kelemahan otot, nyeri pasca-herpes (post-herpetic neuralgia), hingga menurunkan kualitas hidup pasien.

Salah satu efek paling serius dari infeksi ini adalah gangguan pada jadwal kemoterapi. Rasa sakit dan kondisi tubuh yang lemah membuat pasien sering menunda sesi terapi, bahkan ada yang memilih berhenti total.

“Kalau pasien kesakitan karena herpes zoster, dia cenderung menunda kemoterapi. Setiap penundaan empat minggu saja bisa meningkatkan mortalitas enam sampai 28 persen,” kata Prof. Aru.

Penundaan ini sangat berisiko karena efektivitas pengobatan kanker sangat bergantung pada keteraturan jadwal terapi. Maka dari itu, mencegah infeksi menjadi langkah strategis yang sangat penting.

 

3 dari 3 halaman

Vaksinasi Herpes Zoster adalah Langkah Pencegahan yang Efektif

Vaksin herpes zoster terbukti dapat mengurangi kejadian dan keparahan infeksi, terutama pada kelompok dengan imunitas rendah seperti pasien kanker.

Vaksin ini kini direkomendasikan oleh berbagai organisasi kesehatan, termasuk NCCN (National Comprehensive Cancer Network).

“Sekarang sudah ada vaksin herpes zoster yang bisa memberikan perlindungan hingga 11 tahun. Ini penting sekali terutama untuk mereka yang imunokompromais, yaitu daya tahan tubuhnya menurun karena pengobatan kanker,” ujar Prof. Aru.

Prof. Aru juga menekankan pentingnya vaksin pneumonia sebagai pelengkap, karena pasien kanker sangat rentan terhadap infeksi saluran pernapasan yang berujung fatal.

“Jadi, saya mau menyarankan bahwa di samping nanti vaksinasi herpes zoster, sekaligus dimintakan vaksinasi pneumonia,” tambahnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *