Liputan6.com, Jakarta Obesitas bukan hanya soal penampilan, tapi juga menyangkut risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga jantung koroner. Bila upaya diet dan olahraga sudah dilakukan tapi tak kunjung mendapatkan hasil yang sesuai, prosedur medis seperti operasi bariatrik kini menjadi salah satu solusi yang banyak dipilih untuk menurunkan berat badan secara signifikan dan berkelanjutan.
Menurut dr. Handy Wing, Sp.B, Subsp. BD (K), konsultan bedah digestif di Eka Hospital BSD, bariatrik adalah prosedur medis untuk membantu pasien obesitas mencapai berat badan ideal sekaligus mengatasi penyakit penyerta.
“Di Indonesia, obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan umum yang semakin meningkat. Selain dengan berolahraga dan defisit kalori untuk mengurangi berat badan, saat ini juga ada prosedur medis untuk mengatasi obesitas, yaitu prosedur bariatrik,” kata Handy Wang.
Lebih lanjut, Handy mengatakan operasi bariatrik bukan hanya untuk penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa prosedur ini dapat secara signifikan memperbaiki atau bahkan mengatasi berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas. Seperti diabetes tipe 2, nyeri sendi, penyakit jantung, sleep apnea, nyeri sendi, kesuburan, dan lain sebagainya.
Meski begitu, Handy Wang mengungkapkan bahwa metode ini disarankan bagi pasien obesitas yang sudah melakukan upaya konvensional menurunkan berat badan tapi belum berhasil.
“Kami selalu melakukan evaluasi menyeluruh terlebih dahulu, dan bariatrik hanya kami sarankan jika metode konvensional tidak berhasil dan pasien memiliki komitmen kuat untuk menjalani perubahan gaya hidup,” jelasnya.
Berbagai Macam Jenis Bariatrik
Handy menjelaskan, ada berbagai jenis Bariatrik. Pertama, pengecilan lambung yakni sebagian besar lambung diangkat, menyisakan bentuk tabung atau ‘lengan’ yang lebih kecil. Ini membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung dan juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.
“Lalu, ada juga Bypass lambung Roux-en-Y (Roux-en-Y gastric bypass). Lambung dibagi menjadi kantong kecil dan langsung dihubungkan ke bagian tengah usus kecil. Ini membatasi asupan makanan dan mengurangi penyerapan kalori,”ujarnya.
Kemudian, ada pula Bariatrik pemasangan balon lambung (gastric balloon). Metode ini adalah sebuah balon silikon yang dikembangkan dengan cairan dimasukkan ke dalam lambung melalui endoskopi.
Balon ini mengisi sebagian ruang di lambung, memberikan rasa kenyang lebih cepat. Namun, prosedur ini bersifat sementara saja.
Berat Badan Turun dari 106 Kg ke 65 Kg: Kisah Prasasti Hikmah Setelah Jalani Bariatrik
… Selengkapnya
Prasasti Hikmah, wanita 27 tahun ini sebelumnya mengidap obesitas hingga berat badannya mencapai 106 kilogram. Sebelum bariatrik dia mencoba berbagai pola diet, namun nyatanya tidak begitu ampuh menurunkan berat badan.
Hingga akhirnya, dia dipertemukan dengan dokter konsultan bedah digestif di Eka Hospital BSD, Handy Wing.
“Awalnya saya takut dan ragu, tapi setelah konsultasi dengan dr. Handy, saya merasa lebih tenang. Proses operasinya sangat cepat, seperti tidur sebentar lalu bangun dan semuanya sudah selesai,” ujar Prasasti, di kawasan BSD Kota Tangerang Selatan.
Operasi yang dijalani Prasasti adalah prosedur bariatrik, yaitu pengecilan lambung atau sleeve gastrectomy. Prosedur ini bertujuan untuk mengurangi kapasitas lambung serta hormon pemicu rasa lapar, sehingga pasien merasa kenyang lebih cepat.
“Hanya bisa makan tiga sendok saja sudah kenyang. Di awal memang kaget karena mata masih pengen makan banyak, tapi lambung sudah nolak. Tapi seiring waktu, saya belajar menyesuaikan, sekarang satu setengah tahun pasca operasi, berat badan saya turun jadi 65 kg,” katanya.
Jalani Gaya Hidup Sehat Usai Operasi Bariatrik
Prasasti pun mengaku, bukan hanya berat badannya saja yang turun, tapi juga bisa meningkatkan kualitas hidup pada pasca-Bariatrik. Dia mengaku keluhan kesehatan seperti diabetes dan kolesterol tinggi mulai membaik dan stabil.
Untuk menjaga agar berat badan terjaga, ia juga konsisten menjalankan gaya hidup sehat usai operasi bariatrik. Termasuk berolahraga.
“Tapi tetap juga rutin berolahraga untuk mengencangkan tubuh dan menghilangkan gelambir sisa lemak,” katanya.
… Selengkapnya