ONLINE177 – Upayakan Pendidikan Lebih Baik untuk Peserta PPDS, Pengamat: Konsulen Harus Hadir

Pendidikan Lebih Baik untuk Peserta PPDS, Pengamat: Konsulen Harus Hadir

Liputan6.com, Jakarta – Kasus kekerasan di dunia pendidikan kedokteran marak terjadi. Perundungan oleh senior dalam bentuk kekerasan fisik hingga psikis seolah menjadi hal yang dianggap biasa.

Selain kasus bullying yang menimpa peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), banyak kasus lain yang terjadi. Salah satu yang terbaru adalah kekerasan fisik yang diduga dilakukan konsulen pada residen PPDS dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan.

Alih-alih ikut merundung, seorang konsulen sudah sepatutnya menjadi contoh profesional yang baik bagi peserta PPDS. Hal ini diaminkan pengamat manajemen kesehatan dr. Puspita Wijayanti, MMRS.

Menurutnya, konsulen tak hanya berperan sebagai guru tapi juga tauladan. Sayangnya, peran konsulen kerap digantikan oleh senior yang semakin membuka lebar potensi perundungan.

“Konsulen itu bukan hanya guru teknis, tapi role model profesionalisme. Sayangnya, peran ini sering digantikan oleh kakak tingkat yang juga sedang belajar, sehingga muncul rantai tekanan yang panjang,” kata Puspita kepada Health Liputan6.com, Selasa (22/4/2025).

“Kita butuh konsulen yang benar-benar hadir, mendidik dengan pendekatan andragogi (budi pekerti). bukan hanya mengarahkan, tapi juga mendampingi secara etis,” tambahnya.