Liputan6.com, Jakarta – Perayaan hari Paskah 2025 identik dengan sukacita, kegiatan berburu telur, serta berbagai hadiah menarik untuk anak-anak. Salah satu hadiah yang sering diberikan adalah kelinci, simbol yang lekat dengan tradisi Paskah.
Namun, di balik kegembiraan tersebut, ada kisah pilu tentang nasib kelinci yang justru menjadi korban tren musiman ini.Setiap tahun menjelang hari Paskah, banyak orang tua tergoda membeli kelinci sebagai hadiah untuk anak-anak mereka. Hewan berbulu lucu ini dianggap cocok sebagai teman bermain selama libur Paskah.
Sayangnya, setelah suasana meriah berlalu, tak sedikit dari kelinci-kelinci tersebut justru dibuang atau diabaikan karena dianggap merepotkan untuk dirawat.
Data dari organisasi PETA UK menyebutkan bahwa empat dari lima kelinci yang dibeli sekitar waktu hari Paskah akhirnya ditelantarkan atau meninggal dalam waktu kurang dari satu tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelian kelinci saat Paskah bukanlah keputusan bijak jika tidak disertai dengan komitmen jangka panjang.Kisah memilukan datang dari dua kelinci bernama Marlow dan Moose. Kedua hewan ini dibeli sebagai hadiah hari Paskah, tapi tak lama kemudian ditelantarkan.
Mereka ditemukan dalam kondisi menyedihkan dan diselamatkan oleh Clement Rabbit Rescue Centre di Wales Utara, pusat rehabilitasi khusus untuk kelinci yang terlantar pasca Paskah.
Organisasi Carrot Cottage Rabbit Rescue yang juga menangani kasus ini membagikan kisah Marlow dan Moose ke media sosial.
Kisah Kelinci yang Ditelantarkan Usai Paskah
… Selengkapnya
Kedua kelinci ini dipelihara di kandang sempit berukuran 120 cm, diperlakukan seperti mainan anak, bulunya diwarnai, dipakaikan kalung berbahaya, dan dibiarkan hidup dalam kondisi kotor hingga mengalami luka serta kerontokan bulu.
Kisah mereka menjadi potret kelam yang tersembunyi di balik perayaan Paskah yang semestinya penuh cinta.
“Kondisi Marlow dan Moose mencerminkan bagaimana masyarakat memperlakukan kelinci dalam budaya Paskah. Saat kegembiraan hari Paskah 2025 berakhir, tanggung jawab terhadap makhluk hidup ini seringkali dilupakan,” tulis pihak Carrot Cottage seperti dikutip dari Surrey Live pada Jumat, 18 April 2026.
Reaksi publik pun menunjukkan empati dan kemarahan. Banyak yang menyuarakan pentingnya perlindungan yang setara bagi kelinci, sebagaimana diberikan kepada anjing dan kucing.
Komentar demi komentar di media sosial menyerukan agar praktik pemberian kelinci sebagai hadiah Paskah dihentikan, karena lebih banyak mendatangkan penderitaan daripada kebahagiaan.
Menjelang hari Paskah 2025, sudah saatnya masyarakat mempertimbangkan kembali tradisi yang selama ini dilakukan.
Memberikan kelinci sebagai hadiah mungkin terlihat menyenangkan di awal, tetapi tanpa persiapan dan pemahaman yang cukup, hal tersebut justru bisa menjadi awal dari kisah tragis bagi hewan yang tak bersalah.
Dengan meningkatnya kesadaran publik, mari rayakan Paskah dengan cara yang lebih bijaksana dan penuh kasih. Biarkan hari Paskah 2025 menjadi momen refleksi.
Bukan hanya untuk kebangkitan spiritual, tetapi juga kebangkitan empati kita terhadap semua makhluk hidup, termasuk kelinci.
Apa Tema Paskah 2025?
… Selengkapnya
Hari Paskah 2025 akan diperingati pada Minggu, 20 April 2025. Perayaan kebangkitan Yesus Kristus ini menjadi momen penting bagi umat Kristiani untuk memperdalam iman dan mempererat hubungan keluarga.
Tahun ini, Paskah mengangkat tema nasional yang sarat makna: Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga.
Menurut situs resmi PGI, tema Paskah 2025 diambil dari Yohanes 20:26, ketika Yesus yang telah bangkit hadir di tengah murid-murid-Nya yang diliputi ketakutan.
Ia menyapa mereka dengan kalimat penuh penguatan: Damai sejahtera bagi kamu. Pesan ini menunjukkan bahwa damai Kristus dapat hadir bahkan dalam situasi sulit dan penuh tekanan.
Makna hari Paskah 2025 tidak hanya berpusat pada kemenangan Kristus atas kematian, tetapi juga pada bagaimana umat Kristiani bisa membawa damai itu ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan keluarga.
Kehadiran Yesus yang bangkit menjadi sumber kekuatan untuk membangun relasi yang penuh kasih dan pengampunan.
Di tengah berbagai tantangan keluarga modern, Paskah 2025 menjadi ajakan untuk kembali menjadikan rumah sebagai tempat damai yang memuliakan Tuhan.
Ibadah Paskah, doa bersama, serta tindakan kecil seperti saling mendengarkan dan memaafkan bisa menjadi wujud nyata dari tema yang diusung.
Dengan menghidupi pesan Paskah 2025, setiap keluarga diajak menjadi pembawa damai, tidak hanya dalam rumah tangga, tetapi juga dalam komunitas dan masyarakat luas.
Inilah makna terdalam dari kebangkitan Kristus: menghadirkan damai yang hidup, dimulai dari keluarga sendiri.