Liputan6.com, Jakarta – Kekuatan dan struktur gigi pada anak menjadi salah satu hal yang diturunkan secara genetik. Hal ini disampaikan dokter spesialis gigi anak drg Aliyah, Sp,KGA.
“Benar karena (kekuatan dan struktur gigi anak) itu diturunkan secara genetik,” kata Aliyah di Jakarta, Senin, dilansir ANTARA.
Lebih lanjut Aliyah menjelaskan, sejak masih menjadi embrio, pembentukan gigi maupun rahang anak berpeluang sebesar 50:50 untuk mengikuti bentuk yang diturunkan ayah ataupun ibu.
Hal tersebut berbeda dengan banyaknya penelitian yang dilakukan pada bagian tubuh lain. Contohnya seperti kepintaran yang disebut banyak diturunkan dari genetik ibu.
“Karena proses ayah dan ibu itu pada saat pembentukan gigi dan tulang rahang itu sama, jadi anak bisa menurunkan rahang ayahnya, atau kebalikan semua ikut ibunya itu bisa juga,” kata Aliyah.
Faktor Lingkungan
Meski demikian, genetik bukanlah satu-satunya faktor penentu, lingkungan juga menurutnya dapat mempengaruhi kualitas gigi anak. Kebiasaan bertukar alat makan dengan orangtua atau anggota keluarga lainnya bisa membuat bakteri dengan mudah menginfeksi anak, terutama yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Oleh karena itu menurutnya penting menjaga kebersihan masing-masing anggota keluarga, baik melalui alat makan maupun sikat gigi yang bersifat privat.
Karang Gigi
Adanya karang gigi disebabkan oleh mineral-mineral murni dari makanan yang dikonsumsi anak dan sisa makanan yang menumpuk juga bisa mempengaruhi perubahan warna permukaan gigi menjadi kuning.
Termasuk kebiasaan menggigit es batu dalam durasi waktu yang panjang karena membuat gigi jadi terkikis.
“Tetapi kalau untuk masalah genetik semuanya bisa dicegah. Caranya adalah kalau dia pembersihannya baik, kalau dia melakukan cek gigi ke dokter empat bulan sekali, saya yakin masalah seperti (gigi) berlubang itu bisa tertangani dengan baik,” ucapnya yang praktik di Rumah Sakit Medistra itu.