ONLINE177 – Sering Mengantuk karena Kurang Tidur atau Bisa Jadi Ciri Demensia? Ini Penjelasan Ahli

apa itu demensia

Liputan6.com, Jakarta – Merasa lelah atau mengantuk di siang hari sering kali dianggap hal biasa, apalagi kalau Anda begadang, terlalu sibuk, atau memang butuh istirahat lebih. Tapi tahukah Anda, pada orang dewasa yang lebih tua, rasa kantuk berlebihan ternyata bisa menjadi sinyal awal demensia?

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology menemukan fakta menarik tentang hubungan pola tidur siang dengan risiko demensia, terutama pada wanita lanjut usia.

Apa yang Ditemukan Peneliti?

Penelitian ini melibatkan 733 wanita berusia 80-an. Mereka dipantau pola tidurnya—termasuk kebiasaan tidur siang—dengan pelacak tidur selama lima tahun. Hasilnya, 164 orang mengalami gangguan kognitif ringan (MCI), sementara 93 orang terdiagnosis demensia.

Menariknya, mereka yang mengalami peningkatan rasa kantuk yang signifikan atau tidur siang berlebihan memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk mengalami demensia di masa mendatang. Para ahli pun menyimpulkan bahwa perubahan pola tidur ini bisa menjadi red flag atau penanda awal.

Kenapa Kantuk Bisa Jadi Ciri Demensia?

Sayangnya, mekanismenya belum benar-benar dipahami. “Jika Anda bertanya kepada dua ahli saraf yang berbeda, Anda mungkin mendapatkan dua jawaban yang berbeda karena kita masih belum mengetahui alasan kita tidur,” ujar Dr. Clifford Segil, ahli saraf di Providence Saint John’s Health Center, California, dilansir Prevention

Namun begitu, Dr. Segil menjelaskan tidur punya peran besar dalam konsolidasi memori—yakni bagaimana ingatan jangka pendek diproses menjadi ingatan jangka panjang. Ini sebabnya tidur malam yang nyenyak justru jauh lebih penting daripada sekadar tidur siang berlebihan.

“Tidur malam yang cukup lebih penting bagi orang lanjut usia—orang-orang berusia 80-an—daripada tidur siang yang cukup,” tegasnya.

Kurang tidur di malam hari akan memengaruhi kemampuan otak mengingat, terutama pada orang lanjut usia.

“Pengambilan kembali ingatan kemungkinan besar dipengaruhi oleh kurang tidur pada pasien lansia,” kata Dr. Segil lagi.

 


2 dari 4 halaman

Bisa Jadi Tanda Masalah Lain

Jangan buru-buru panik! Kantuk di siang hari juga bisa disebabkan oleh kondisi lain yang jauh lebih umum. Salah satunya adalah apnea tidur obstruktif, gangguan tidur yang membuat pernapasan terhenti sesaat sehingga tidur jadi tidak nyenyak.

“Mengantuk di siang hari paling sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut apnea tidur obstruktif, yang gejala utamanya adalah kantuk di siang hari atau tidur yang tidak nyenyak,” jelas Dr. Segil.

Selain itu, rasa kantuk berlebih juga bisa dipicu anemia, depresi, narkolepsi, atau kekurangan vitamin tertentu. Jadi, selalu penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika merasa kantuk di siang hari muncul terus-menerus.

 

 

3 dari 4 halaman

Ciri Awal Demensia yang Perlu Diwaspadai

Selain rasa kantuk, ada beberapa tanda umum demensia yang patut diwaspadai. Menurut National Institute on Aging (NIA), berikut ciri-ciri demensia yang sering muncul di tahap awal:

  • Sering lupa, kebingungan, atau penilaian yang buruk
  • Kesulitan bicara, memahami pembicaraan, atau mengungkapkan pikiran
  • Tersesat di tempat yang sudah dikenal
  • Sulit mengatur keuangan dan membayar tagihan
  • Mengulang-ulang pertanyaan
  • Menggunakan kata-kata aneh untuk benda yang dikenal
  • Butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas harian
  • Kehilangan minat pada aktivitas rutin
  • Halusinasi, delusi, atau paranoia
  • Tindakan impulsif, kurang peduli pada orang lain
  • Kehilangan keseimbangan atau masalah pergerakan
4 dari 4 halaman

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Kalau Anda atau orang terdekat merasa kantuk di siang hari mulai berlebihan dan muncul bersamaan dengan tanda-tanda di atas, sebaiknya jangan ditunda untuk memeriksakan diri. Ada banyak kemungkinan penyebab rasa kantuk berlebih, mulai dari gangguan tidur hingga kondisi medis yang lebih serius seperti demensia.

Ingat, demensia bukan bagian normal dari penuaan. Deteksi dini akan membantu penanganan lebih baik dan membuat kualitas hidup tetap optimal. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mengganggu.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *