ONLINE177 – 5 Cara Sederhana Detoks Kecemasan Sebelum Tidur

Bukan Rakus! Ini Alasan Kenapa Kita Makan Lebih Sering Saat Cemas - 4

Liputan6.com, Jakarta – Pernah merasa sudah kelelahan seharian, tetapi begitu rebahan di kasur, mata justru sulit terpejam? Kalau iya, Anda tidak sendiri. Menurut Oliver Niño — pelatih spiritual sekaligus penyembuh energi langganan selebritas seperti Tony Robbins dan Jessica Alba — banyak orang tanpa sadar membawa pulang beban kecemasan dan membiarkannya menumpuk hingga mengganggu tidur.

“Kecemasan cenderung menumpuk karena orang-orang terus-menerus mengalaminya sepanjang hari, dan mereka tidur dengan kecemasan itu. Lalu mereka bangun keesokan harinya dan benar-benar tidak bisa tidur dengan cukup, dan kecemasan hari sebelumnya terus menghantui mereka keesokan harinya. Itu seperti bola salju,” kata Niño, dikutip dari The Post.

Bagi Anda yang makin sibuk, justru rutinitas sederhana untuk “detoks” kecemasan sebelum tidur bisa sangat membantu.

“Sering kali orang berkata, ‘Saya tidak punya waktu untuk melakukan banyak hal,’” ujar Niño.

“Bagi saya, itu terbalik. Semakin sulit, semakin banyak yang harus Anda lakukan.”

Berikut beberapa teknik detoks pikiran sebelum tidur yang bisa Anda coba. Tak perlu berjam-jam — sebagian besar cukup lima menit saja.

1. Terapi Warna: Membayangkan Cahaya Damai

Terapi warna sebenarnya sudah dipraktikkan sejak zaman Mesir kuno. Prinsipnya sederhana: setiap warna diyakini memancarkan energi berbeda yang memengaruhi perasaan.

“Terapi warna dilakukan saat Anda hendak tidur atau bermeditasi dan membayangkan warna-warna berbeda turun dan memenuhi tubuh Anda,” jelas Niño.

Ia menyarankan untuk memulai dengan membayangkan warna putih turun perlahan dari langit, menyelimuti tubuh, lalu bereksperimen dengan warna lain hingga menemukan warna yang membuat hati lebih damai.

 


2 dari 6 halaman

Napas Geometris

2. Pernapasan Geometris: Bernapas dengan Pola

Bagi yang sudah rutin yoga, teknik ini pasti terdengar familiar. Niño punya favorit: pernapasan geometris.

Caranya, tarik napas lima detik, tahan lima detik, lalu hembuskan lima detik. Saat melakukannya, bayangkan Anda menghirup energi positif dan melepaskan stres.

“Anda menghirup cinta dan cahaya. Dan saat Anda melepaskan, Anda mengembuskan setiap stres, setiap kecemasan, semua yang Anda pegang hari itu,” katanya.

 

3 dari 6 halaman

Melepas Energi Negatif

3. Putuskan Energi Negatif

Terkadang, orang-orang tertentu tanpa sadar masih menempel dalam pikiran dan energi kita — meski mereka sudah tak ada di dekat kita secara fisik. Niño menyebutnya “tali energi”.

“Jika seseorang memengaruhi saya, saya mungkin memiliki apa yang saya sebut tali energi yang terhubung dari mereka kepada saya — dan tali itu adalah cara emosi dan energi mengalir di antara dua orang,” jelasnya.

Untuk memutusnya, Anda bisa kombinasikan terapi warna dengan visualisasi. Bayangkan tubuh Anda dipenuhi cahaya, lalu bayangkan tangan Anda sebagai pedang yang memotong tali energi itu. Niatkan dengan sungguh-sungguh untuk melepaskan.

 

4 dari 6 halaman

Gerak Tubuh

4. Gerakkan Tubuh: Ekspresikan Energi Berlebih

Selain teknik visualisasi, aktivitas fisik ringan sebelum tidur juga ampuh membuang sisa energi cemas.

“Bagi sebagian orang, rutinitas mereka mungkin menulis jurnal. Setelah mereka menulis atau membuat karya seni, mereka merasa lebih baik karena bisa mengekspresikan semua energi ekstra itu,” kata Niño.

Kalau Anda tipikal yang tak betah duduk diam, cobalah berjalan santai di malam hari, menari ringan, yoga, atau bahkan sekadar merapikan kamar. Gerakan fisik ini membantu tubuh melepaskan sisa ketegangan.

 

5 dari 6 halaman

Terapi Tawa

5. Terapi Tawa: Obat Paling Sederhana

Jangan remehkan kekuatan tertawa. Meski terkesan sepele, tertawa bisa jadi cara tercepat mengusir cemas.

“Beberapa orang ingin terapi tawa, seperti menonton Netflix, menggulir Instagram, melihat sesuatu yang membuat mereka tertawa atau mengalihkan pikiran darinya,” kata Niño. “Dan saat mereka tertawa, kecemasan tidak bisa muncul.”

Ya, menatap layar memang bisa mengganggu kualitas tidur karena cahaya biru. Tapi Niño percaya, dalam hal ini, tertawa lebih baik daripada terjebak cemas semalaman.

“Tidak akan sempurna,” katanya. “Tetapi, bagi saya, tertawa lebih baik daripada kecemasan, bukan?”

 

6 dari 6 halaman

Tidur Nyenyak Bukan Sekadar Soal Kasur Nyaman

Kalau Anda sering begadang karena pikiran sendiri, mungkin inilah saatnya mencoba “detoks” kecemasan dengan cara-cara sederhana. Tidak harus ribet, cukup luangkan lima menit untuk membersihkan energi sebelum tidur.

Seperti kata Oliver Niño, “Semakin sibuk hidup Anda, semakin penting detoks pikiran ini dilakukan. Anda berhak bangun esok hari dengan pikiran yang lebih ringan.”

Selamat mencoba — semoga mimpi Anda malam ini jadi lebih tenang.

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *