Liputan6.com, Jakarta Makanan pedas memang punya tempat spesial di lidah banyak orang Indonesia. Dari sambal ulek hingga hidangan berkuah pedas, sensasi “nendang” dari cabai sering bikin makan jadi lebih lahap.
Namun, banyak akhirnya menyesal setelah makan cabai terlalu banyak karena perut terasa mulas, begah, atau bahkan diare.
Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Dr Karina Rahmadia Ekawidyani mengungkapkan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap bisa menikmati makanan pedas dengan aman.
Mulai dari tidak boleh dalam kondisi perut kosong hingga konsumsi makanan kaya serat saat makan pedas seperti mengutip laman resmi IPB.
- Hindari makan pedas saat perut kosong.
- Perhatikan porsi dan batas toleransi pribadi.
- Jangan makan pedas sebelum tidur.
- Minum susu setelah mengonsumsi makanan pedas.
- Pilih cabai dengan tingkat kepedasan ringan, seperti cabai hijau atau paprika.
- Buang biji cabai dan lapisan tipis yang menempel di dinding buah cabai untuk mengurangi rasa pedas.
- Konsumsi bersamaan dengan makanan kaya serat atau lemak sehat seperti sayuran, biji-bijian, dan alpukat.
Kok Bisa Ada Orang yang Kuat Makan Pedas?
… Selengkapnya
Karina mengatakan bahwa setiap orang memiliki batas toleransi yang berbeda terhadap pedas. Hal ini terkait dengan faktor genetik, pengalaman, dan psikologis.
Karina mengatakan pedas pada cabai dihasilkan oleh capsaicin. Lalu, saat orang makan pedas, capsaicin menstimulasi Receptor Potencial Transient Vanilloid (TRPV1) yang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.
“Setiap individu memiliki tingkat toleransi reseptor yang berbeda. Bahkan, ada orang yang lahir tanpa reseptor ini, sehingga tidak merasakan pedas,” kata Karina mengutip laman IPB.
Karina juga mengungkapkan faktor persepsi juga memengaruhi reaksi seseorang. Persepsi atau pikiran bahwa makanan terasa sangat pedas bisa membuat seseorang jadi merasa kepedasan.
Makanan Pedas Bermanfaat Jika Dikonsumsi Sewajarnya
… Selengkapnya
Karina mengatakan makanan pedas dapat memberikan manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
- Kaya Vitamin C dan A
“Cabai banyak mengandung vitamin C dan vitamin A yang berfungsi sebagai antioksidan dan dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” tutur Karina.
- Membantu Menurunkan Berat Badan
Kandungan capsaicin dalam cabai juga dapat membantu menurunkan berat badan.
“Capsaicin mampu meningkatkan temperatur tubuh dan mempercepat kerja metabolisme, sehingga kalori dalam tubuh lebih cepat terbakar,” katanya.
- Hambat Pertumbuhan Sel Kanker
Karina menambahkan bahwa capsaicin terbukti secara ilmiah memiliki berbagai manfaat lain, seperti menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak sel sehat di sekitarnya.
- Antiperadangan dan Antinyeri
Capcaisin juga memiliki efek analgesik (pereda nyeri) dan anti-inflamasi (anti peradangan), serta berdampak positif pada sistem kardiovaskuler dan metabolik, termasuk memperbaiki profil lipid dan fungsi endotel atau dinding pembuluh darah.
Makan Pedas Berlebih Bikin Mulas hingga Muntah
… Selengkapnya
Di balik manfaat baik, jika makan berlebihan atau terlalu pedas bakal berdampak pada saluran pencernaan.
“Konsumsi berlebihan dapat mengiritasi saluran cerna dan meningkatkan refluks asam lambung yang menyebabkan gejala seperti mulas, sakit perut, kembung, diare hingga muntah,” kata Karina.
Lalu, bisa bikin insomnia, berkurangnya sensitivitas lidah, bahkan meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif.
“Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 50 gram cabai per hari secara rutin memiliki risiko penurunan kognitif hampir dua kali lebih besar dibandingkan yang mengonsumsi dalam jumlah lebih sedikit,” jelas Karina.
… Selengkapnya